Lantaran sangat kering dan minim sekali penguapan air, Gurun Atacama yang berada di dataran tinggi itu sangat ideal untuk mengintip ruang angkasa. Tak salah jika Chile mengklaim memiliki malam paling bersih di dunia. European Southern Observatory (ESO) misalnya, mengoperasikan beberapa teleskop besar di Atacama.
Dua tahun lalu, teleskop terbesar dan termahal di dunia, Atacama Large Millimeter/sub-millimeter Array (ALMA), resmi beroperasi. Proyek teleskop yang memakan biaya sekitar US$ 1,8 miliar atau Rp 24,5 triliun ini mulai dibangun pada 2003 atau butuh waktu sepuluh tahun. Biaya itu ditanggung bersama konsorsium negara- negara Eropa, Amerika Utara dan Asia Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
El Nino-lah yang mengubah total wajah Gurun Atacama. El Nino, si bocah dalam bahasa Spanyol, muncul ketika suhu muka air laut di sepanjang ekuator di tengah dan timur Samudera Pasifik menghangat di atas rata-rata. Lahirnya El Nino selalu diikuti dengan kemunculan konsentrasi udara bertekanan tinggi di belahan barat Pasifik dan konsentrasi udara bertekanan rendah di belahan timur Pasifik.
Getty Images/Carlos Aguliar |
Saat El Nino berulah, Indonesia akan mengalami kemarau panjang lantaran awan hujan tersedot ke arah timur Pasifik. Sebaliknya, pesisir barat Amerika Latin seperti Chile bakal kuyub diguyur hujan badai. Makin kuat El Nino, makin panjang pula kemarau di Indonesia, makin panjang pula musim hujan di Chile. Pusat Prakiraan Iklim di National Oceanic and Atmospheric Administration (CPC NOAA) meramal, El Nino tahun ini bisa menyamai rekor El Nino pada 1982 dan 1997. Kedua tahun itu tercatat sepanjang sejarah pengukuran sebagai El Nino terkuat.
Getty Images/Carlos Aguilar |
Setiap kali El Nino datang, berubah pula panorama Gurun Atacama. Sejak Maret lalu, hujan deras berulang kali mengguyur Gurun Atacama. Dalam sehari, curah hujan di Atacama bisa mencapai 0,96 inchi, setara dengan total curah hujan di Gurun Atacama selama 14 tahun. Bahkan hujan deras di Atacama tahun ini membuat Sungai Copiapo yang biasanya kering meluap dan menewaskan puluhan orang.
Berbulan-bulan hujan di Atacama juga membuat lebih dari seribu jenis tanaman tumbuh bersemi, membuat panorama Atacama yang biasanya kelabu menjadi merah jambu oleh bunga malva. "Bagi kami, berseminya Atacama adalah satu keajaiban, lantaran selama aku tinggal di sini tak pernah menyaksikan pemandangan seperti ini," kata Ramon Cortes, warga Vallenar, Chile, kepada LiveScience. Lebih dari sepertiga tanaman yang bersemi tahun ini, menurut Pedro Leon Lobos, ahli botani dari Institut Riset Pertanian dan Peternakan Chile, hanya bisa dijumpai di Gurun Atacama.
Getty Images/Carlos Aguilar |
Hanya saat El Nino mengamuk pada 1997, menurut Daniel Diaz dari Dinas Pariwisata di Atacama seperti dikutip TechTimes, yang bisa menyamai pemandangan Atacama tahun ini. Tapi yang membuat tahun ini istimewa, menurut Daniel, Atacama 'bersemi' dua kali.
"Kejadian ini tak pernah terjadi dalam sejarah Atacama...Kami juga tak menyangka," kata Daniel kepada New York Post. Puluhan ribu wisatawan datang ke Atacama untuk menyaksikan peristiwa langka ini. "Wilayah Atacama dihukum, tapi juga sekaligus diberkati, dengan adanya gurun ini." (sap/iy)












































Getty Images/Carlos Aguliar
Getty Images/Carlos Aguilar
Getty Images/Carlos Aguilar