Tempe Mendoan Kini Bukan Lagi Milik Masyarakat Banyumas

Tempe Mendoan Kini Bukan Lagi Milik Masyarakat Banyumas

Andi Saputra - detikNews
Rabu, 04 Nov 2015 08:37 WIB
Mendoan disajikan dengan sambal sebagai teman minum kopi (ist.)
Jakarta - Masyarakat Banyumas, Jawa Tengah memiliki cara khas dalam membuat tempe yang dikenal sebagai tempe mendoan atau bisa disebut 'mendoan' saja. Namun kini mendoan bukan lagi milik warga Banyumas, tapi perorangan.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari asean-tmview.org dan juga website Kemenkum HAM, Rabu (4/11/2015) MENDOAN kini dimiliki oleh perorangan yang tinggal di Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah. MENDOAN tersebut diidentifikasikan sebagai 'penamaan makanan' dan masuk kelas merek nomor 29. Kelas 29 ini terdiri dari:

Keripik tempe, segala macam masakan matang yaitu daging ayam, daging sapi, daging burung, daging babi, masakan basil laut yaitu udang, ikan, kerang, kepiting, rajungan, sarden, binatang buruan, sosis, gar-sari daging, abon, dendeng, agar-agar, buah-buahan dalam kaleng, keju, mayones, mentega, selai, selai coklat, selai kacang, srikaya, susu kental, susu cair dalam kemasan, susu full cream, buah-buahan, sayur-sayuran dan ikan yang diawetkan, -dikeringkan dan dimasak, jamur yang diawetkan, sayur-sayuran dan buah-buahan dalam kaleng, buah-buahan dalam botol, selai, telur, yoghurt (susu asam), susu dan produksi susu, minyak-minyak, minyak wijen, minyak goreng, lemak-lemak yang dapat dimakan, margarin, kismis, kaviar, manisan-manisan, acar-acar, kuaci, kacang-kacang yang sudah dimasak, keripik, serbuk susu kopi jahe, minuman susu cair, susu, susu formula, susu bubuk, susu kental manis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hak eksklusif merek ini mengantongi nomor sertifikat IDM000237714 yang terdaftar pada 23 Februari 2010 dan berlaku hingga 15 Mei 2018.


Mendoan sendiri berasal dari bahasa Jawa Banyumasan yaitu 'mendo' yang berarti lembek atau belum jadi/setengah matang. Tempe khas ini sengaja dibikin secara tipis dan lebar, bukan tempe biasa lalu dipotong tipis-tipis. 

Dalam mengolahnya, mendoan ini harus dicampur tepung yang telah diberi bumbu. Karena mendoannya tipis, maka tepungnya cukup tebal. Dalam menggoreng, mendoan cukup dipanaskan dalam minyak mendidih tidak sampai lima menit. Hasilnya, mendoan ini tampak setengah matang dan berbeda dengan menggoreng tempe pada umumnya yang sampai kering. Oleh sebab itu dinamakan mendoan. Cara membuat tempe mendoan dan menggoreng ini telah turun temurun sejak dahulu kala.

Mendoan ini cocok dimakan saat masih panas dengan cabai rawit/sambal, baik sebagai lauk atau sebagai teman minum teh/kopi. Di berbagai sudut kota Purwokerto/Banyumas, mendoan menjadi menu pendamping untuk soto, bakso atau nasi rames. Beberapa warung angkringan di Banyumas, mendoan menjadi menu utama selain menu nasi/gorengan dan mereka buka hingga dini hari. Pemilik kedai menggoreng mendoan di warung tendanya dan menyajikan dalam kondisi panas.

Mendoan kini juga telah merambah Jakarta. Di beberapa sudut Jakarta, mendoan dijual dalam bentuk siap makan di gerobak atau di mobil pikup, bersanding dengan menu gorengan lainnya. Namun, mendoan yang dijual di Jakarta biasanya bukan asli mendoan Banyumas karena berasal dari tempe yang diiris tipis-tipis. Namun menggorengnya ala mendoan.

Dengan akar sejarah budaya yang panjang ini, pantaskah hak ekslusif merek MENDOAN dimiliki perorangan? (asp/rjo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads