Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Sylvana Ratina menjelaskan, 19 ekor domba yang dimangsa macan berasal dari tiga kampung, yakni di Kampung Cikadodong 8 ekor, Kampung Leuwi Panjang 7 ekor dan Kampung Ciserehan 4 ekor. Semua kejadian berlangsung selama bulan Oktober 2015.
Tim BKSDA sudah berada di lokasi untuk mengumpulkan keterangan dan informasi. Namun sejauh ini, Sylvana menduga, macan tutul itu turun gunung karena habitatnya terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bulan April 2015 lalu, Warga dan petugas BKSDA Jawa Barat menyelamatkan anak macan tutul jawa (Phantera pardus melas) yang bersembunyi di kolong rumah warga dekat perbatasan Cianjur bagian selatan. Macan itu ditemukan dalam kondisi kelaparan dan kehausan. Akhirnya mereka dievakuasi ke Taman Safari Indonesia.
Tanggal 11 Oktober 2015, seekor anak macan tutul masuk ke kawasan wisata kawah putih di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Anak macan tutul menyantap tujuh ekor ayam. Tak lama kemudian, macan itu dilepasliarkan kembali ke hutan.
Ke depan, Sylvana mengimbau agar masyarakat melaporkan ke petugas BKSDA bila menemukan ada hewan liar yang memangsa ternak. Pihaknya akan mengevakuasi hewan-hewan tersebut agar tidak meresahkan masyarakat lagi.
"Minimal informasi dulu, yang penting info aja, bisa ke polisi atau langsung ke kami. Jangan langsung dimatikan atau diracun," pesan Sylvana.
Bagi Anda yang mau menghubungi pihak BKSDA Jawa Barat, bisa mengontak kantor BKSDA Jabar Bandung (022-7567715), Kantor I Bidwil Bogor (0251-8660706), Kantor Bidwil II Soreang (022-5880895), Kantor Bidwil III Ciamis (0256-773549). (mad/nrl)