Kisah Warga Bermimpi Diseruduk Sapi Besar karena Permainkan Arca

Benda Purbakala di Peternakan Ayam

Kisah Warga Bermimpi Diseruduk Sapi Besar karena Permainkan Arca

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 03 Nov 2015 13:40 WIB
Kisah Warga Bermimpi Diseruduk Sapi Besar karena Permainkan Arca
Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Keberadaan situs kuno selalu tidak lepas dari cerita mistis. Begitu juga dengan bongkahan batu yang diduga bangunan candi di peternakan di Dusun Tempel, Kelurahan Jatisari, Mijen, Semarang. Pengalaman mistis diakui pernah dialami beberapa orang yang berkunjung di sana termasuk pekerja peternakan.

Salah satu pekerja yang pernah mengalami kejadian mistis adalah Ali Imron (35), warga asli Boyolali yang sudah 9 tahun bekerja di sana. Ali mengaku bekerja tahun 2006 lalu dan penasaran dengan situs yang ada di tempat kerjanya tersebut.

"Saya dulu datang sudah ada situsnya. Saya penasaran ada patung sapi di sana," kata Ali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arca Nandi atau patung sapi yang sudah rusak itu kemudian diperlakukan seperti batu biasa bahkan digunakan untuk main-main. Malamnya hal tidak terduga terjadi, ketika ia tidur ia seolah bangun dan melihat ada sapi besar di depannya. Sapi itu langsung menyeruduk hingga ia terjatuh. Rasa sakit dan ketakutan itu terasa saat ia benar-benar sadar.

"Patung sapinya saya buat main-main, ternyata malamnya saya seperti didatangi sapi besar dan diseruduk sampai jatuh. Sejak saat itu saya ketakutan," ujarnya.

Ia kemudian menceritakan hal itu kepada karyawan lain, dan ternyata tidak hanya dia yang mengalaminya. Setiap karyawan baru pasti akan mengalami hal serupa, bahkan banyak yang mengaku melihat penampakan sapi seperti dalam mimpi Ali.

"Kata 'orang pintar' di sini ada penunggunya wanita cantik didampingi banyak prajurit. Kalau orang baru ke sini katanya pasti diganggu," pungkas Ali.

Karyawan lain yang merupakan warga Dusun Tempel, Sudji (58) mengatakan bongkahan batu itu sudah diketahui sejak puluhan tahun lalu. Banyak warga yang bertapa mencari wangsit dan anak-anak dilarang mendekat karena dipercaya ada penunggunya.

"Dulu banyak yang cari nomor (togel) atau cari ilmu. Tapi anak-anak tidak boleh ke sini, kata bapak saya wingit, ada genderuwonya," ujar Sudji.

Kondisi situs tersebut sudah mengalami kerusakan sejak pembangunan peternakan tahun 1994 lalu. Bangunan peternakan sama sekali tidak menyentuh petak 4x4 meter tempat situs berada, namun kerusakan terjadi akibat oleh orang-orang tidak bertanggungjawab termasuk beberapa pekerja bangunan yang membangun peternakan itu. Selain arca, ada batu bulat berbaris dan batu lainnya. Belum ada penelitian terkait lokasi ini.

"Ini sudah sejak lama, dulu masih bagus, patung sapinya masih utuh. Tahun 1994 peternakan ini dibangun, saat pembangunan itu mulai rusak karena tukang (buruh bangunan) mengambili batu-batunya." ujarnya. (try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads