Kubu Ical dan Agung tampil cair dalam acara Silatnas Golkar Minggu (1/11) lalu. Ical dan Agung duduk semeja, pengurus-pengurus lain membaur tanpa sekat. Di ujung acara kedua kubu pun sepakat berbagi kantor DPP yang selama ini dikuasai kubu Agung.
Namun sepertinya keakraban kedua kubu tertinggal di Silatnas. Keesokan harinya, Senin (2/11), cairnya hubungan Ical dan Agung tak terlihat di kantor DPP Golkar. Kemarin, Ical dan Agung ngantor di DPP Golkar. Namun mereka datang bergantian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungan siang itu, Nurdin Halid memerintahkan dua petugas kantor DPP untuk mencopot spanduk besar yang menampilkan gambar Agung Laksono sebagai Ketum Partai Golkar bersebelahan dengan gambar Sekjen Partai Golkar Zaenudin Amali yang terikat di depan tangga Kantor DPP Golkar. Setelah dicopot, spanduk itu lalu disimpan.
Tak lama kemudian Ical pulang sekitar pukul 15.00 WIB. Satu jam setelahnya, Agung Laksono, bersama Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol, Lawrence Siburian dan Ace Hasan Syadzily, tiba di kantor DPP Golkar. Agung yang selama hampir satu tahun ini menguasai kantor DPP Golkar mengaku tak tahu menahu soal pertemuan Yorrys dan Ical. Dia juga terkejut spanduk besarnya dicopot.
"Saya kira saya hanya imbau jangan memulai provokasi-provokasi mencederai islah yang bagus kemarin," ujar Agung di kantor DPP Golkar, Senin (2/11) kemarin.
Agung lalu meminta spanduknya dipasang lagi. Petugas kantor DPP lalu memasang lagi spanduk itu.
Bongkar pasang spanduk ini mungkin memang hal kecil. Tapi bisa jadi menggambarkan hubungan kedua kubu yang masih beku.
![]() |
Kedua kubu juga belum sepakat soal mekanisme islah. Agung mendorong digelarnya munas, namun Ical tak mau.
Yorrys yang mengupayakan persatuan Golkar menginginkan keduanya membuang ego masing-masing demi persatuan Golkar. Yorrys bahkan sudah memberi opsi-opsi bagi keduanya.
"Opsi pertama, tandingkan dua orang ini di munas. Opsi kedua, bergabung dengan calon-calon lain yang kemarin sudah muncul, seperti Novanto, Airlangga, dan lain-lain itu. Opsi ketiga, dua-duanya tidak usah ikut," ujar Yorrys sembari mendorong digelarnya munas bersama Golkar, Selasa (3/11/2015).
Agung sudah pernah menyatakan bersedia tak mencalonkan diri lagi jadi ketum, asal Ical bersedia menggelar munas dan juga tak maju seperti dirinya. Namun opsi itu belum disahut oleh kubu Ical.
Kader Golkar Mahyudin meminta kedua kubu segera duduk bersama lagi. Menurutnya, opsi untuk Golkar hanya dua, salah satunya segera menyatukan kepengurusan dengan menampung pihak-pihak yang kalah bahkan sudah dipecat. "Atau yang kedua diadakan munas bersama," ujar Mahyudin, kemarin.
Pilih yang mana? (tor/van)












































