"Mereka mengadang truk, karena menuntut uang bau (sampah)," ujar Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji saat dikonfirmasi, Senin (2/11/2015).
Menurut informasi yang diterima oleh Isnawa, pagi tadi ada sekitar 50 warga yang mengadang truk sampah. Mereka memblokade truk sampah agar tidak bisa melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isnawa mengaku terkejut sebab setelah puluhan tahun melintasi kawasan tersebut, baru kali ini truknya diadang oleh warga sekitar. Akibat pengadangan tersebut, sebanyak pengiriman 6.500 ton sampah dari DKI terbengkalai.
"Sudah puluhan tahun, truk kami melintas, enggak pernah ada masalah. Kenapa baru sekarang? Makanya kami sedang telusuri kasus ini. Sebanyak 6.500 ton sampah ini jadi terbengkalai. Seharusnya sudah dibuang ke Bantargebang," kata mantan Camat Tambora itu.
"Kan bisa disampaikan ke kami langsung atau ke pejabat setempat. Kalau begini yang rugi warga juga," sambungnya.
Sebagian truk sampah itu hingga sore ini masih tertahan karena diadang oleh warga di Cileungsi. Namun sebagian dari itu juga sudah dikembalikan ke wilayah masing-masing.
"Sampai sore ini, warga masih mengadang. Kami akan cari jalan lain, melalui Jalan Jati Asih, Bekasi untuk ke Bantargebang," kata Isnawa.
"Untuk kembali lagi ke Jakarta, membutuhkan waktu dan biaya. Sebagian, sudah kembali ke wilayah masing-masing. Nanti pukul 21.00 WIB, sudah masuk jadwal pengiriman sampah, kami akan coba melintasi lagi," pungkasnya. (aws/imk)