Di awal penyelenggaraan, Milan Expo memprediksi 20 juta orang akan hadir di acara yang diikuti 147 negara selama 6 bulan itu. Kementerian Perdagangan pun menargetkan 10 persen dari total pengunjung Milan Expo (2 juta orang) harus datang ke Paviliun Indonesia.
Hasil catatan terakhir, total 4.012.228 pengunjung masuk ke dalam Paviliun Indonesia. Sedangkan Milan Expo sendiri membukukan sekitar 25 juta pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Panitia sendiri tak menyangka jumlah orang yang masuk bisa sebanyak itu. Apalagi mengingat lokasi paviliun yang terbilang kurang strategis, 2,5 km dari gerbang utama. Maka ketika ingin memeriahkan acara dengan pemilihan pengunjung yang beruntung, dipilihlah angka pengunjung ke-3.999.888, bukan pengunjung ke-4.000.000.
Adalah Antonio Baltolozi dari Italia yang memenangkan dua tiket nonton bola Intermilan vs AS Roma karena tercatat sebagai pengunjung ke-3.999.888
"Saya tidak menyangka. Kami ingin masuk ke Paviliun Indonesia karena tertarik dengan bangunannya. Kami juga sering mendengar tentang indahnya Indonesia. Alam yang cantik, bunga-bunga. Sayang kami belum pernah berkunjung," tutur Antonio yang datang bersama anak dan istrinya.
Ketika hari mulai gelap, dan pengunjung mencatat 4.012.228, pintu masuk Paviliun pun ditutup. Panitia dan tamu undangan yang berjumlah sekitar 50 orang itu berbaris rapi, berdiri dengan tegak dan menghormat.
![]() |
Mereka mengikuti upacara penurunan bendera tanda resmi ditutupnya Paviliun Indonesia. Bendera yang diturunkan lantas diberikan kepada Dirjen Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak sebagai perwakilan pemerintah. Sedianya, bendera akan diberikan langsung kepada Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong. Namun Mendag membatalkan kehadirannya pada H-1.
Usai bendera tak lagi berkibar, mereka saling bertukar pandang. Berpegang tangan lalu berpelukan sambil menitikkan air mata. Kerja keras selama enam bulan terbayar sudah.
"Luar biasa. Sangat mengharukan walaupun dengan berbagai kesulitan, saya harus mengakui bahwa Artha Graha berperan besar dengan Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN) dalam acara ini," ujar Duta Besar Indonesia untuk Italia August Parengkuan.
![]() |
Ia juga mengaku bangga terhadap Paviliun Indonesia karena tak hanya sibuk menjajakan diri mempromosikan tanah air, tapi juga menggelar acara amal. Sejak 10 - 31 Oktober 2015, pianis muda tuna netra Ade Irawan tampil di panggung Indonesia. Pengunjung yang suka dengan penampilan Ade bisa memasukkan donasi ke kotak amal untuk diteruskan kepada UICI (Unione Italiana dei Ciechi e degli Ipovedenti) atau Asosiasi Tuna Netra Italia
Beberapa jam sebelum Paviliun Indonesia ditutup, kotak amal itu dibuka. Total 17.571, 50 euro, setara Rp 263 juta terkumpul.
"Donasi untuk masyarakat tuna netra Italia tidak terduga akan begitu banyak. Tapi tadi acara sudah ditutup, orang-orang masih datang dan menyumbang. Kami merasa bangga dan terharu," tutup Dubes August Parengkuan.
![]() |