Jakarta - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menyatakan perundingan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia, bersifat informal talk. Namun diakui Juwono, pemerintah mengorbankan sedikit aspek kedaulatan demi citra di mata dunia."Kita mengorbankan sedikit aspek kedaulatan demi citra di mata dunia. Bahwa RI memiliki politic will untuk menyelesaikan masalah GAM ini dengan cara diplomatik," kata Juwono Sudarsono dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/3/2005).Dijelaskan Juwono, selain Indonesia juga banyak negara lain yang memiliki permasalahan dengan gerakan separatisme. "Perlu diketahui banyak juga negara-negara yang mengalami permasalahan seperti Indonesia, antara lain Sri Lanka dan India. Jadi perlu disikapi dengan hati besar sebagai bangsa yang besar."Juwono juga menyatakan menghargai pendapat anggota DPR dari Fraksi PDIP agar perundingan dengan GAM dihentikan karena akan menghancurkan kedaulatan NKRI. "Saya sangat menghargai pendapat senior saya Pak Permadi," katanya.Atas penjelasan ini Permadi melakukan interupsi dan menegaskan agar jangan sampai pemerintah mengorbankan kedaulatan NKRI. "Saya mengerti keinginan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomatik. Tapi jangan sampai mengorbankan kedaulatan. Misalnya dengan pengibaran bendera GAM di perundingan di Helshingki."Lalu ditambahkan Permadi, "UU Otonomi Khusus untuk Aceh telah diterapkan. Jadi opsinya tinggal satu, GAM menerima atau tidak. Jika diterima kamu diamnesti, jika tidak kamu diberondong."Atas interupsi itu Juwono Sudarsono hanya diam saja.Diam menolak atau setuju, pak?
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini