"Salah satu motif tersangka ini lebih kepada imitation of crime. Kemudian tersangka sering melihat dan mengikuti terkait perang ISIS di Suriah," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Iqbal mengatakan Leopard mengaku tidak melakukan aksi teror bom yang juga meledak di ITC Depok beberapa bulan lalu. Ia justru mendapat ide setelah adanya bom ITC Depok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga infografis: Teror Bom si Jago IT
Teror bom itu sengaja diciptakan tersangka untuk memeras Mal Alam Sutera demi mendapatkan bitcoin. Aksi teror itu dilakukan tersangka hingga 4 kali.
Ahli IT ini merakit bom tersebut yang mengandung Triaceton Triperoxide (TATP). Polisi menyebut TATP sangat bahaya dan memiliki daya ledak kuat. Meski aksinya tidak terkait dengan jaringan terorisme yang ada, namun Leopard dijerat dengan UU Terorisme karena teror bomnya begitu nyata dan menimbulkan ketakutan warga.
(mei/aan)