Wenten berasal dari Buleleng, Bali. Lahir di lingkungan sederhana membuat Wenten kecil kerap berhadapan dengan masalah ekonomi. Namun ia tak menyerah.
Wenten masuk ke Jurusan Teknik Kimia ITB pada tahun 1982 dan lulus lima tahun kemudian sebagai lulusan terbaik. Ia meneruskan program master dan doktor di Denmark Technology University, Kopenhagen. Lalu mendapatkan gelar profesor dari ITB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Eropa, Wenten dikenal karena mampu memilah alkohol. Alat karya Wenten membuat mutu protein bir terjaga dan limbah produksi pabrik bir tak mencemari lingkungan. Media Eropa menyebut penemuan tersebut sebagai revolusi terbesar bagi industri bir dalam 50 tahun terakhir.
Sejauh ini, Wenten telah memegang 15 hak paten atas karyanya. Semua berkaitan dengan teknologi membran. Beragam penghargaan diraih Wenten, mulai dari LIPI, Habibie Center, hingga ASEAN Outstanding Engineering Award.
![]() |
Pada tahun ini, pemerintah memesan air purifier karya Wenten. Alat bernama Fresh-On 2015 itu diyakini mampu membersihkan udara dari partikel jahat. Pekan ini alat tersebut mulai dikirim ke Kalimantan dan Sumetera.
Menurut Wenten, 'Fresh-On 2015' dapat disimpan di mana saja atau sesuai keinginan pengguna. Selain untuk korban asap, sambung dia, alat ini bisa diaplikasikan di daerah-daerah lain. "Sekarang banyak debu toh di Bandung dan Jakarta," ucap Wenten di kediamannya, Perumahan Lembah Permai Hanjuang, Jalan Bukit Indah I-37, Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (28/10/2015).
"Porinya kecil sekali, 50 nano. Jadi, partikel-partikel udara kotor itu tertangkap. Lalu keluarlah udara bersih dari alat ini," tambah Wenten.
Nama Wenten sempat muncul dalam polling relawan untuk Kabinet Kerja Jokowi. Ia diplot sebagai Menteri Riset dan Teknologi bersaing dengan DR Romi Satria Wahono dan Prof Yohannes Surya. Dalam perkembangan selanjutnya, yang dipilih Jokowi adalah M Nasir, Rektor Universitas Diponegoro Semarang. (bbn/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini