Hal itu diungkap oleh Dekan Fikom Universitas Mercu Buana, Dr Agustina Zubair sesuai dengan hasil pemeriksaan tim medis RS Fatmawati. Dari hasil pemeriksaan dalam tubuh mahasiswi Fikom 2012 itu tidak ditemukan tanda mengkonsumsi obat terlarang.
"Tanda-tanda pada tubuh korban seperti gelembung udara pada mulut, bukan busa itu, tidak ada kaitan dengan obat terlarang melainkan serangan jantung," kata Agustina Zubair dalam keterangan yang diterima detikcom, Rabu (28/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara fisik korban memang bertubuh subur. Itu tidak berkaitan dengan obat terlarang. Ini berdasarkan hasil visum et repertum pihak rumah sakit, jadi disayangkan informasi yang beredar di masyarakat tidak tepat," tegasnya.
Wakil Dekan Fikom Universitas Mercu Buana, A Rahman, menambahkan hasil pemeriksaan itu sudah final. Pihak keluarga korban pun segera memakamkan jasad korban di Bandung.
Tidak hanya itu, sambung dia, berdasarkan keterangan polisi bukti kekerasan fisik tidak ditemukan. Seluruh barang milik korban pun tidak ada yang hilang.
"Semua barang tetap apa adanya. Tidak ada dugaan negatif seperti berita yang beredar," tutupnya.
Jenazah Wineta Nemesia Malva ditemukan pada Senin (26/10) di dalam unit apertemen yang disewanya sekitar pukul 10.00 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa pertama kali oleh teman satu kampus Arsyi Rizki Maulana (20) saat hendak mengecek keadaannya. Arsyi curiga setelah menghubungi via WhatsApp pada Minggu (25/10) sekitar pukul 17.29 WIB, korban tidak memberi jawaban. (jor/nrl)