"Kita minta pelaku yang menggunakan mobil Panther di area Purna MTQ, sebaiknya menyerahkan diri. Pelaku kita duga dengan sengaja menabrak Kopda Dadi hingga meninggal dunia," kata Komandan Satgas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau, Brigjen Nurendi usai melepas jenazah di Makorem, Senin (26/10/2015).
Brigjen Nurendi yang juga menjabat Komandan Korem 031 Wira Bima menjelaskan, bahwa Kopda Dadi Santoso merupakan anggota Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi I Kostrad yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan di Pekanbaru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurendi menyebutkan, almarhum Dadi memiliki satu orang istri dan satu orang anak. Hari ini juga, setelah upacara pelepasan di Makorem, jasad Kopda Dadi dipulangkan ke kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan.
"Karena kabut asap pekat dan tidak ada pesawat yang bisa mendarat, jenazah Kopda Dadi kita antar via darat," kata Nurendi.
Nurendi menjelaskan, peristiwa ini bermula adanya kelompok pemuda dengan 5 sepeda motor dan satu mobil Panther membuat kegaduhan di dekat pos kesehatan. Pos kesehatan itu merupakan tempat tugas Kopda Dadi.
![]() |
"Melihat ada keributan, Kopda Dadi yang lagi tidur di mes yang tak jauh dari posko kesehatan terbangun. Dia lantas menuju tempat kegaduhan tadi," kata Nurendi.
Kelompok preman itu ternyata tak terima mendapat teguran agar jangan buat keonaran di lokasi posko kesehatan. Tak terima atas kehadiran Kopda Dadi, salah seorang yang menggunakan mobil Panther dengan kaca gelap dengan sengaja menabrak korban. Kopda Dadi sempat terseret dan terlindas mobil tersebut.
![]() |
"Setelah itu pelaku melarikan diri termasuk 5 sepeda motor yang ada di lokasi itu. Kita minta, para pelaku sebaiknya menyerahkan diri. Ini ada unsur kesengajaan," kata Nurendi. (cha/try)