Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, jauh hari sebelum dilaksanakannya pawai kemenangan Persib, Minggu (25/10/2015), sudah memberikan arahan untuk acara ini. Hal itu ia sampaikan melalui media massa, maupun berbagai media sosial yang ia miliki.
Ia berpesan agar selama konvoi, bobotoh menjaga ketertiban, tidak melanggar rambu lalu lintas, tidak boleh gerung-gerung knalpot, tidak merusak fasilitas publik, dan tidak sweeping kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Erna Mardiana |
Para bobotoh juga melanggar lampu merah di hampir setiap perempatan. Tak terlihat polisi yang menegur apalagi menilang mereka. Bahkan pantauan detikcom di lapangan, polisi lalu lintas hanya terlihat di perempatan Asia Afrika-Tamblong. Itu pun mereka tak berbuat banyak.
Di saat arus lalu lintas di Jalan Ciateul macet total, tak bergerak sama sekali, karena kerap ada bobotoh yang berhenti di tengah jalan dan mengerung-gerungkan knalpotnya, dua anggota polisi yang berada di sana duduk santai di atas sepeda motor yang terparkir.
Foto: Erna Mardiana |
Bahkan, di twitter ramai juga ada gambar bobotoh yang membawa bendera merah putih berukuran besar dicoret dengan pilox bertuliskan "Juara".
Aksi konvoi bobotoh terus berlanjut hingga malam hari. Mereka berkeliling kota sehingga membuat jalanan menjadi macet. Seperti di Jalan Ahmad Yani. Mereka menggerung-gerungkan knalpot di tengah jalan sambil berjoget. Padahal kalau saja mereka jalan terus, jalanan akan lancar, sebab malam ini kebetulan kendaraan tak terlalu ramai.
Foto: Erna Mardiana |
Selanjutnya saat menemukan jalanan yang lengang, para bobotoh menjalankan kendaraannya dengan zigzag membahayakan pengendara di belakangnya.
Emil menegaskan pawai kali ini merupakan tantangan bobotoh. Apabila imbauannya dituruti, kemungkinan besar aksi pawai kemenangan Persib akan digelar tahun-tahun berikutnya apabila Persib kembali juara. Namun apabila bobotoh melanggarnya, ia tidak akan mengizinkannya lagi.
(ern/Hbb)












































Foto: Erna Mardiana
Foto: Erna Mardiana
Foto: Erna Mardiana