Begini Ciri-ciri Begal Sadis yang Tembak Brigadir Oca

Begini Ciri-ciri Begal Sadis yang Tembak Brigadir Oca

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 25 Okt 2015 16:13 WIB
Begini Ciri-ciri Begal Sadis yang Tembak Brigadir Oca
rumah Brigadir Oca (Foto: Yulida Medistira)
Jakarta - Brigadir Oca Suhiarja ditembak pembegal motor di rumahnya Sabtu (25/10) menjelang subuh. Tetangganya yang sedang bermain catur mendengar suara tembakan saat kejadian berlangsung.

"Pas dia lagi main catur nah dengar ada suara tembakan. Anak saya mengejar motornya, tapi tidak kekejar cepat sekali. Jadi, langsung enggak ketahuan plat nomornya. Dia kabur ke arah Pulon, arah Cikarang," ujar Oya (45) tetangga Brigadir Oca di Gang Arpen, Kampung Bojosari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabuaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (25/10/2015).

Noval, anak Oya beserta dua temannya Zaki dan Rouf yang pada saat itu bermain catur di dekat lokasi kejadian langsung mengejar pelaku sambil berlari. Motor yang dikejar sangat kencang dan kopiah si pencuri pun terjatuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seolah-olah pelaku sudah kenal daerah situ. Anak saya sempat heran kok ada sih yang pakai baju koko di dekat rumah Oca, tapi melihat jam sudah menjelang subuh. Kopiah putih yang duduk di belakang terjatuh, tapi sayangnya dipegang sama warga karena dikira bukan maling karena pakai baju koko," imbuh Oya.

Saat malam kejadian banyak orang yang berpikir bahwa kedua pembegal hendak ingin ke masjid. Hal itu karena salah satunya memakai baju koko dan waktu kejadian menjelang subuh.

"Oh dari masjid mungkin, jadi semua orang disitu tidak menyangka karena pakai baju koko, jadi kopiahnya dipegang-pegang orang sehingga pelaku sulit teridentifikasi," terangnya.

Berdasarkan keterangan yang didengar dari anaknya, Oya mengatakan bahwa pembegal yang duduk di depan memakai masker. Sedangkan penumpang yang di belakang memakai baju koko dan memakai helm tertutup.

"Kopiahnya jatuh pas lagi dikejar, Yang satu pakai masker dan yang belakang pakai helm tertutup," kata Oya.

Noval, tadi malam telah memberikan kesaksiannya pada polisi terkait kejadian. Saat ini dirinya tengah istirahat di rumahnya.

Sekitar pukul 03.00 WIB atau 04.00 WIB pagi menjelang subuh, Evi (istri Brigadir Oca) berteriak meminta tolong ke tetangga. Warga yang mendengar beramai-ramai langsung menghampiri keluarga korban.

"Bu Evinya teriak maling-maling. Malam itu juga dibawa ke rumah sakit Bayu Karta Karawang dengan mobil tetangga tapi katanya gak sanggup, baru setelah itu di bawa ke RS Polri Keramat Jati," kata Oya.

Diakui Oya, lingkungan tempat tinggalnya itu aman dan jarang ada peristiwa pencurian. Bila pun ada, hanya maling gas atau ayam.

"Dulu ada maling gas atau ayam, tapi langsung babak belur sama anak-anak. Gak ada yang berani. Paling banyak warga yang punya masalah sama orang jauh, tapi kalau sesama tetangga enggak ada. Warga curiga itu motif balas dendam karena dulu pernah ada keributan yang akhirnya dipisahkan warga," ujar Oya.

"Tidak ada pencurian yang sampai ditembak sebelumnya (kejadian saat ini), tapi kejadian ditembak itu saat pak Oca mau ke belakang, punggungnya ditembak dan menembus ke dada. Ia ditembak dengan senjata seperti rakitan, tapi bukan rakitan pelurunya kecil," sambung Oya yang sedang mengobrol dengan warga yang di sekitar warung gang Arpen.

Sosok Brigadir Oca dan keluarganya di mata Oya merupakan orang yang baik. Brigadir Oca akan terlihat di rumah ketika selesai dinas atau pun acara keluarga.

"Paling yang sering dia di rumah sama saudara-saudaranya, orangnya baik sih. Sering bercanda juga, ah kalau ada orang yang sebal mah tidak ada kayaknya. Dia kalau terlihat di rumah saat pulang dinas dan kalau ada acara keluarga," tutup Oya. (mad/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads