"52,7 persen publik merasa perlu diadakan reshuffle jilid 2 oleh Presiden Jokowi," kata peneliti CSIS Arya Fernandes saat menggelar jumpa pers hasil survei Setahun Pasca Pilpres 2014 di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (25/10/2015).
Survei ini dilakukan secara acak pada 1.183 orang secara proporsional di 34 provinsi. Penarikan sample secara multi-stage random sampling dengan margin error sekitar 2,85 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan selama 14 hingga 21 Oktober 2015 melalui wawancara tatap muka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 63,4 persen publik yang berharap penambahan alokasi kursi untuk kalangan profesional akan ditambah. Dan untuk partai KIH yang lain, ada 50,5 persen yang berharap tak ada penambahan kursi," ucapnya.
Meski menolak penambahan kursi untuk PDIP di kabinet, publik menilai Jokowi tetap menjaga hubungan baik dengan PDIP. Hanya 44,3 persen yang berharap Jokowi menjaga jarak dengan PDIP.
"50,3 persen publik meminta Jokowi tetap berhubungan baik dengan PDIP," pungkasnya.
(mnb/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini