Kabut Juga Selimuti Solo, Diduga Bukan Faktor Cuaca tapi Kebakaran Hutan

Kabut Juga Selimuti Solo, Diduga Bukan Faktor Cuaca tapi Kebakaran Hutan

Muchus Budi R. - detikNews
Jumat, 23 Okt 2015 18:45 WIB
Foto: Muchus Budi R/detikcom
Solo - Kabut asap tipis menyelimuti Kota Solo dan sebagian besar kawasan di Kabupaten Karanganyar di Jateng semenjak siang hingga sore ini. Belum ada keterangan pasti asal asap tersebut, namun diduga berasal dari asap kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu di perbatasan Jateng dan Jatim yang semakin meluas.

Kobaran api yang semula membakar hutan di lereng Lawu sisi timur atau daerah Magetan, Jatim, semakin meluas merembet hingga sisi barat di kawasan Cemorokandang di Karanganyar, Jateng.

"Api sudah merembet ke jalur pendakian Cemoromandang. Upaya pemadaman terus dilakukan, termasuk upaya melokalisir api agar tidak semakin meluas. Titik apiΒ  terlihat di petak 23, 63M dan 63Q. Total kawasan hutan wilayah kami yang terbakar sekitar 47 hektar. merupakan hutan pinus, padang savana, semak belukar, serta ilalang kering," papar Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Arief Nurjati, saat dihubungi, Jumat (23/10/2015) .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semakin meluasnya kobaran api di hutan lerang Lawu karena faktor cuaca terik sehingga banyak material kering mudah terbakar serta angin kencang dalam beberapa hari terakhir. Selain itu faktor lokasi kawasan terbakar juga sulit diakses sehingga menyulitkan proses pemadaman.

Kebakaran yang semakin meluas di Lawu diduga telah menyebarkan asapnya ke kawasan di sekitarnya. Sejumlah kawasan di Karanganayar hingga Kota Solo, terselimuti tirai asap tipis semenjak Jumat siang hingga sore ini. Semenjak siang, langit Solo memang tidak terlihat biru. Sinar matahari juga masih mampu menembus tirai asap meskipun kelihatan temaram.

"Asap kebakaran hutan di Gunung Lawu sebenarnya sudah menyebar ke Karanganyar dan Solo sejak Kamis kemarin namun warga belum menyadari karena sangat tipis. Jumat siang asap bertambah tebal sehingga masyarakat baru merasakan. Terutama setelah mereka merasakan matanya perih," ujar Humas Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Surakarta, Suko Haryono.

Namun demikian, kondisi itu belum terlihat mengganggu aktivitas warga. Pihak Angkasa Pura juga memastikan tidak ada problem atau kendala penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo. (mbr/try)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads