.webp)
Sekilas, penampilan Ora Resort seperti layaknya resor-resor mewah yang ada di Maladewa. Kamar-kamar berada di atas pantai, air laut yang tenang, dan tersedianya dermaga kecil tempat kapal bersandar. Ikan-ikan yang berenang di sekitar terumbu karang mirip dengan yang di Maladewa. Bahkan, pantainya juga sama-sama berpasir putih.
Malaewa adalah negara kecil di Asia Selatan yang memiliki atol-atol yang terkenal dengan wisata maritim yang masyhur. Dengan ibukota Male, negeri ini menjadi makmur hanya mengandalkan kedatangan turis asing yang menikmati "gubuk" yang dibangun di atas laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 (M Aji Surya) |
Bagi yang pernah berkunjung ke tempat istirahat pengusaha terkenal Indonesia itu, mungkin akan mengira Pantai Ora adalah tujuan wisata tingkat tinggi di mana para selebriti dunia mencari ketenangan jiwa. Atau setidaknya tempat para pengusaha nasional nyepi memikirkan solusi bisnis mereka.
Pantai Ora berada di balik perbukitan yang kaya dengan flora dan fauna. Inilah yang tidak dimiliki oleh Maldives yang hanya mengandalkan eksotika permukiman di atas permukaan laut. Selain itu, tidak jauh dari pantai Ora terdapat tempat kunjungan wisata yang unik yaitu pantai mata air Belanda dan Kampung Sawai.
Mataair itu adalah sesuatu yang unik sebab terasa dingin dan tawar walau berada di bibir laut. Inilah tempat melancong favorit bagi orang-orang Belanda di zaman kolonial. Mereka datang untuk berpacaran sambil minum air kelapa muda di bawah tenda putih, disertai puluhan para pembantu pribumi. Sedangkan Kampung Sawai merupakan perkampungan penduduk di atas air dan merupakan salah satu penyedia logistik untuk pantai Ora.
Kelebihan lain dari Ora yakni banyaknya tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi di Pulau Seram dalam perjalanan menuju tempat eksotis ini. Pengunjung akan menikmati alam yang menarik seperti hutan lebat dan pemukiman penduduk. "Dari sisi alam, Ora lebih kaya dan bervariasi," ujar Sutar Windargo yang mengaku pernah melancong ke Maladewa dan Ora.
Lalu apa kelebihan Maldives? Pertama, dukungan transportasi yang cepat dan nyaman. Turis yang menuju resort di Maladewa, dapat dengan mudahnya menggunakan transportasi speed boat atau air taxi (pesawat air) yang selalu siap sedia di airport Hulhumale. Speedboat digunakan untuk melayani penumpang yg menuju resort-resort yang tidak jauh dari airport. Sedangkan pesawat air atau air taxi yang mampu terbang dan mendarat di atas air, melayani tujuan ke beberapa resort yang jauh dalam satu kali perjalanan. Hal ini membuat turis yang menuju Maldives tidak berlama-lama menghabiskan waktu dalam perjalanan. Kecuali jika mereka memang mau jalan-jalan mengunjungi kota Indah Male, sebelum ke resor.
 (M Aji Surya) |
Kedua, pilihan tempat menginap. Ada sekitar 60 resor mewah di Maladewa yang berbasis pulau dan dijalankan oleh jaringan hotel internasional seperti Hilton, Jumeirah, Conrad, dan lainnya sehingga kualitas pelayanan hotel tersebut sudah diketahui. Tentu saja hal ini sesuai dengan harga. "Sudah biasa di Maladewa ada kamar yang harganya ratusan juta rupiah semalam seperti yang ditempati pemain sepakbola David Beckham dan keluarga berlibur," lanjut Sutar terkekeh.
Ketiga, ada regulasi yang melindungi turis dan investor dalam wisata. Maladewa termasuk negara yang menerapkan aturan Islam cukup ketat, namun untuk mendukung wisata mereka menerapkan undang-undang wisata yang menjamin kebebasan konsumsi wisatawan selama berada di lingkungan resort.
Dari perbandingan tersebut dipahami, potensi Ora yang besar mesti didukung dengan infrastruktur dan regulasi yang menarik bagi investor sehingga sarana dan prasarananya menjadi lebih memanjakan para pengunjung. (try/try)
