Cukup unik mengingat sebagian besar foto pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tersebut bila di-search di mesin pencari di Internet berjenggot putih. Tapi mengapa dalam deklarasi kemarin fotonya tampak mulus, sama sekali tidak tampak jenggotnya?
"Setahu saya ada jenggotnya. Tidak terlalu memperhatikan, tapi kayaknya ada," ujar Katib Aam Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Malik Madani saat berbincang dengan detikcom, Jumat (23/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Malik Madani enggan mempermasalahkan ada atau tidaknya jenggot pada foto Hasyim Asy'ari. Dia juga menyarankan agar publik tidak larut dalam kegaduhan karena jenggot tidak memiliki kaitan apa-apa dengan agama seseorang.
"Ada dua sikap yang berlebihan, menganggap jengot ukuran kesalehan agama dan sebaliknya juga ada yang anggap simbol kebodohan. Silakan berjenggot atau tidak, tidak masalah. Itu pilihan saja bukan sesuatu yang prinsipil," urai dia.
"Jangan ribut-ribut masalah yang tidak prinsip dan substansi. Bangsa ini jadi gaduh terus. Waktu dan tenaga habis terkuras," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Hari Santri Nasional jatuh pada 22 Oktober. Sebelum dideklarasikan oleh Presiden, para santri dan tokoh agama dari Nahdlatul Ulama (NU) berkumpul bersama di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, dalam acara Kirab Resolusi Jihad NU menyambut Hari Santri Nasional.
Hadir dalam acara itu Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua MUI Ma'ruf Amin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Foto Hasyim Asy'ari terletak tepat depan naskah proklamasi yang berada di samping mimbar. (aws/dhn)