Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mendokumentasikan visual dari udara ganasnya api membakar lahan di Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Selasa (22/10/2015).
"Api sangat besar dan luas wilayah terbakar," ujar Sutopo dalam kicauannya @Sutopo_BNPB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karhutla di OKI Sumsel yang besar seperti ini telah berlangsung sejak 1-9-2015 hingga skrg. Sulit dipadamkan. pic.twitter.com/0pDe5B939n
β Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) October 21, 2015Di kicauan terpisah, Sutopo juga memberikan bagaimana upaya pemadaman api di OKI Sumsel dengan menggunakan pesawat Hercules dari Australia.
"Hercules Australia jatuhkan air 15.000 liter di atas api di OKI Sumsel. Tidak seberapa dibanding luas terbakar," ujarnya.
Hercules Australia jatuhkan air 15.000 liter di atas api di OKI Sumsel. Tidak seberapa dibanding luas terbakar. pic.twitter.com/zbtIH3nIGc
β Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) October 21, 2015Kapolda Sumsel Irjen Iza Fadri saat dikonfirmasi mengatakan, kebakaran kali ini dominan menimpa lahan gambut. Dia mengakui tidak mudah untuk menjinakkan api yang membakar lahan gambut yang luas di Sumsel.
Disinggung efektivitas bantuan asing dalam upaya memadamkan api, jenderal bintang dua ini menjawab diplomatis. "Kita tidak bisa mengukur tingkat efektivitasnya seperti apa," kata Iza.
Kondisi provinsi yang dilalui Sungai Musi ini hingga saat ini masih diselimuti asap. Sementara dari penegakan hukum, pihaknya sudah menetapkan dua korporasi asing sebagai tersangka.
"Ada tiga orang dari dua korporasi asing itu yang sudah kita tahan," kata Iza.
Catatan detikcom, ada dua korporasi asing berstatus tersangka dalam kebakaran hutan di Sumsel yaitu PT Hi dari Singapura dan PT MBI dari Malaysia. (ahy/nrl)











































