Begini Dahsyatnya Api Membakar Lahan Gambut yang Luas di OKI Sumsel

Begini Dahsyatnya Api Membakar Lahan Gambut yang Luas di OKI Sumsel

Andri Haryanto - detikNews
Kamis, 22 Okt 2015 17:40 WIB
Begini Dahsyatnya Api Membakar Lahan Gambut yang Luas di OKI Sumsel
Foto: Tri Aljumanto/detikcom
Jakarta - Luasnya hutan dan lahan gambut yang terbakar di Sumatera Selatan berdampak kabut asap hinggap di negeri tetangga Singapura, Malaysia, hingga Thailand. Meski bantuan dari berbagai negara berdatangan , titik api di Sumsel masih tetap berkobar.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mendokumentasikan visual dari udara ganasnya api membakar lahan di Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Selasa (22/10/2015).

"Api sangat besar dan luas wilayah terbakar," ujar Sutopo dalam kicauannya @Sutopo_BNPB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video terbakarnya lahan di OKI itu berdurasi 25 detik dan dicuitkan Rabu (21/10/2015).





Di kicauan terpisah, Sutopo juga memberikan bagaimana upaya pemadaman api di OKI Sumsel dengan menggunakan pesawat Hercules dari Australia.

"Hercules Australia jatuhkan air 15.000 liter di atas api di OKI Sumsel. Tidak seberapa dibanding luas terbakar," ujarnya.





Kapolda Sumsel Irjen Iza Fadri saat dikonfirmasi mengatakan, kebakaran kali ini dominan menimpa lahan gambut. Dia mengakui tidak mudah untuk menjinakkan api yang membakar lahan gambut yang luas di Sumsel.

Disinggung efektivitas bantuan asing dalam upaya memadamkan api, jenderal bintang dua ini menjawab diplomatis. "Kita tidak bisa mengukur tingkat efektivitasnya seperti apa," kata Iza.

Kondisi provinsi yang dilalui Sungai Musi ini hingga saat ini masih diselimuti asap. Sementara dari penegakan hukum, pihaknya sudah menetapkan dua korporasi asing sebagai tersangka.

"Ada tiga orang dari dua korporasi asing itu yang sudah kita tahan," kata Iza.

Catatan detikcom, ada dua korporasi asing berstatus tersangka dalam kebakaran hutan di Sumsel yaitu PT Hi dari Singapura dan PT MBI dari Malaysia. (ahy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads