"Asapnya pekat. Bangun pagi buka pintu, kaget rumah tetangga kok hilang, eh rupanya ditelan asap. Untung kita nggak salah bawa istri tetangga gara-gara asap ini," canda Daus (40) warga Rumbai, Pekanbaru kepada detikcom, Kamis (22/10/2015).
Meski langit diselimuti asap, warga tetap beraktivitas normal. Dengan jarak pandang yang sangat terbatas, banyak celoteh warga terkait asap pekat.Β Seperti yang disampaikan Daus di atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asap memang sangat pekat. Jarak padang di wilayah seperti Kecamatan Tampan, hanya 20 meter. Kondisi yang sama juga terlihat di Kecamatan Rumbai, maksimal hanya 50 meter. Untuk di wilayah Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru jarak pandang maksimal cuma 100 meter.
Data BMKG, Pekanbaru melansir bahwa titik panas di Sumatera pagi ini muncul sebanyak 656. Jumlah itu paling banyak di Sumsel dengan jumlah 572.
Sebaran titik panas lainnya ada di Jambi 38 titik, Lampung (3), Kepri (1), Babel (11), Riau sebanyak (31). Sebaran titik panas di Riau menyebar di Kabupaten Meranti (1), Pelalawan (13), Inhil (3), Inhu (15). Tingkat kepercayaan 70 persen.
![]() |
Jarak pandang juga memburuk di Kabupaten Inhu. Data BMKG Pekanbaru melansir di sana jarak pandang hanya tembus 50 meter. Untuk Kota Dumai jarak pandang cuma 200 meter dan Kabupaten Pelalawan 80 meter.
"Sekarang mungkin kita masih bertahan soal asap. Tapi bagaimana nasib kita 10 tahun ke depan? Bukankah kita akan terancam penyakit paru-paru," keluh Khoirul, warga Pangkalan Kerinci, Ibu Kota Pelalawan. (cha/try)