Prajurit yang dikirim, yaitu sebanyak 2 Satuan Setingkat Batalyon (SSY) Kostrad 660 personel, 1 SSY Marinir sebanyak 330 personel dan 10 personel dari kelompok Komando Kostrad. Mereka akan bertugas selama 1,5 bulan hingga 2 bulan ke depan atau sesuai kondisi di lapangan.
"Menyelamatkan masyarakat dari bencana sistemik yang semakin berdampak luas. Jalankan tugas sesuai satuan komando tugas, perhitungan taktis di lapangan, untuk menghindari korban sisa-sisa dalam pelaksanaan di lapangan. Sekalian akan merotasi maka pahami materil dan kondisi wilayah agar bisa langsung memahami mekanisme kerja sama yang telah dibentuk semua pihak di lapangan," ujar Asisten Operasional Mayjen TNI Fransen G Siahaan SE di Lanud Halim Perdanakusuma pada Kamis (22/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebanyak 6 pesawat diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat itu terdiri dari 3 hercules skadron 31 yang menampung 150-an penumpang dan 3 pesawat CN 295 skadron 2 dengan daya tampung 70 penumpang.
1000 prajurit itu akan diberangkatkan dengan 2 kali penerbangan. Dari Sumatera Selatan, diberangkatkan juga Satgas yang telah menyelesaikan misi di sana sehingga satgas ini saling berotasi.
Apel pelepasan ini dipimpin oleh Inspektur upacara Asisten Operasional Mayjen TNI Fransen G Siahaan SE. Sementara satgas yang diterima di Sumatera selatan ini akan dipimpin oleh Kolonel Inf Deddy Sumiadi yang sehari-harinya menjabat Aster Divisi 1 Kostrad.
"Satgas diharapkan dapat menyisir hutan yang bisa menimbulkan titik api. Bersinergi memanfaatkan berbagai potensi. Dibutuhkan kreatifitas dan pantang menyerah untuk melokalisisr titik kebakaram hutan," ujar Asop Mayjen TNI Fransen.
Pengiriman sejumlah prajurit TNI ini berdasakan surat telegram Panglima TNI nomor TR/1418/2015 tanggal 20 Oktober 2015 tentang rotasi Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Sumatera Selatan dan Riau.
Sebelumnya telah ada 1059 satgas yang terdiri dari Satu Batalyon 330/Linud-17/ Kostrad dan Armed-10/ Kostrad (TNI AD), anggota Marinir (TNI AL) dan Paskhas (TNI AU) yang telah bertugas sejak 2015. (erd/erd)