Kobaran api di permukiman Jl Rawamangun Muka Raya, Jaktim, mulai padam sekira pukul 19.30 WIB, Rabu (21/10/2015). Namun hingga saat ini petugas masih melakukan pendinginan di lokasi. Hanya tinggal beberapa dari total 35 unit mobil kebakaran yang masih bertahan.
"Ini (permukiman) kan statusnya tanah garapan pemprov, nggak tahu saya bisa bangun rumah lagi nggak di situ. Nggak tahu (penyebab kebakaran) kenapa," ujar salah seorang warga, Funi (50) saat ditemui di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang tinggal di permukiman ada 100 KK, 313 jiwa. Gabungan 2 RT. Sebelum mereka benar-benar diusir, mereka masih bisa ngebangun sebelum mereka harus kosongin itu," kata Mintarsih di lokasi yang sama.
Posko gabungan pun didirikan di Kampus UNJ untuk tempat tinggal warga sementara. Lokasi kebakaran memang tidak jauh dari UNJ. Tampak sejumlah warga sudah berada di posko yang telah didirikan oleh Dinsos. Mereka membawa buntelan berisi barang yang berhasil diselamatkan. Namun beberapa warga ada yang memilih mengungsi di rumah keluarganya.
"Dinsos menurunkan bantuan berupa nasi bungkus untuk besok siang, toilet umum, dan perlengkapan tidur seperti selimut dan bantal. Untuk pagi bantuan dari PMI roti dan bubur kacang hijau. Ini sudah jadi permukiman sejak tahun 1965," jelas Mintarsih.
Petugas Sudin Sosial Jaktim bernama Oji yang datang ke lokasi, pihaknya juga akan memberikan bantuan lain untuk warga. "Kemungkinan lusa mau dikirimin baju sekolah untuk anak-anak. Ini kita sudah dirikan 2 tenda, satu tenda lagi sedang dalam perjalanan," tuturnya.
Hingga saat ini Jl Rawamangun Muka Raya masih ditutup hingga Jl Sunan Giri akibat insiden kebakaran ini. Pengendara harus putar balik di depan kampus UNJ dan mencari alternatif jalan lain. Kemacetan tidak tampak, hanya sesaat ketika waktu pulang kerja sore tadi. (elz/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini