Total 39 Orang Ditahan Terkait Kericuhan di Final Piala Presiden

Total 39 Orang Ditahan Terkait Kericuhan di Final Piala Presiden

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 19 Okt 2015 12:50 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Polda Metro Jaya menahan 39 orang terkait kericuhan sebelum, selama dan setelah penyelenggaraan final Piala Presiden 2015 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, malam tadi. Mereka akan diproses sesuai tindak pidana yang dilakukan.

"Dalam catatan kita ada 39 orang yang kita tahan selama tiga hari operasi karena kasus tadi. Membawa sajam, molotov, kemudian mereka ada yang membawa narkoba," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Sekitar seribuan orang lebih ditangkap di beberapa lokasi karena melakukan aksi anarkis. Di luar 39 orang yang ditahan, semua sudah dikembalikan kepada para orang tuanya masing-masing karena tidak cukup bukti. Mereka dilepaskan setelah menandatangani surat pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang lainnya setelah dindentifkasi dan interview, difoto sudah dilepaskan. (Karena) cuma satu alat bukti saja. Kalau tidak cukup alat bukti, maka lakukan pelepasan," katanya.

"Umumnya kita meminta orang tua datang menjemput dan menandatangani surat. Supaya mereka keluar dan tidak pulang ke rumah dianggap diculik atau gimana. Jadi kita lepas mereka," tambahnya.

Sementara Tito meminta, agar para orang tua benar-benar mengawasi anak-anaknya masing-masing, terutama yang masih di bawah umur. Orang tua diminta membina anak-anaknya agar tidak terpengaruh dengan ajakan-ajakan yang bersifat negatif.

"Kita minta para orang tua untuk mengawasi anak-anak, jangan terpengaruh," imbuhnya.

Menyinggung soal tindakan anarkis yang terjadi beberapa hari menjelang dan selama pertandingan, Kapolda Metro menyebut hal itu bukan kerusuhan.

"Karena yang terjadi bukan kerusuhan. Kita kan tahu di Jakarta tidak ada kerusuhan selama pertandingan bola ini. Yang ada memang beberapa insden kecil seperti pelemparan. Kalo rusuh kan melibatkan massa besar, ini kan enggak ada," katanya.

Menurutnya, peristiwa pelemparan yang terjadi di beberapa titik merupakan insiden kecil. "Yang ada beberapa insiden kecil seperti pelemparan di Tol Jagorawi. Tadi malam ada satu. Dua malam sebelumnya juga ada beberapa bis yang dilempar," lanjutnya. (mei/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads