"Ini gambar pukul 07.00 WIB di Pangkalan Bun. Visibility hanya 100 meter berdasarkan update BMKG," ujar Danlanud Iskandar Pangkalan Bun, Letkol Pnb Jhonson Simatupang kepada detikcom, Minggu (18/10/2015).
Jhonson mengirimkan sebuah foto kondisi Lanud Iskandar yang pekat dipenuhi kabut. Di wilayah Kalteng sendiri, kabut asap memang mengepung cukup parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, pesawat yang hendak menuju atau berangkat dari Pangkalan Bun seringkali harus tertunda. Namun kondisi di Pangkalan Bun menurut Jhonson masih lebih baik ketimbang Palangkaraya atau Sampit.
"Pesawat delay terus tapi masih ada yang terbang ketimbang Palangkaraya dan Sampit lumpuh total. Kalau pagi visibility pagi pekat terutaama Palangkaraya dan Sampit. Menjelang siang agak membuka khususnya Pangkalan Bun," jelas penerbang jet tempur F-16 itu.
Lanud Iskandar sendiri, kata Jhonson, menurunkan 3 helikopter untuk membantu pelaksanaan water bombing dan satu pesawat CN 295 untuk menebar garam dalam upaya modifikasi cuaca hujan buatan.
Tak hanya itu, Lanud Iskandar juga mengirimkan bantuan personel ke Palangkaraya untuk membantu pemadaman kebakaran lahan. Namun terkadang upaya tersebut menemukan ganjalan. Seperti yang terjadi kemarin, Sabtu (17/10).
![]() |
Di foto kedua Jhonson menjelaskan bahwa itu adalah gambar saat anggotanya sedang melakukan persiapan pengisian air di pesawat air tractor di Palangkaraya kemarin. Namun akhirnya tidak jadi diberangkatkan karena kondisinya yang tak memungkinkan. Dari foto tersebut terlihat udara di Palangkaraya berwarna kecokelatan karena terlalu pekat dan kotornya akibat kebakaran lahan.
"Kondisi cuaca Palangkaraya kemarin siang hanya 300 meter. Anggota Lanud Iskandar sedang persiapan. Namun sampai sasaran kembali lagi karena sasaran tidak terlihat, tertutup asap pekat. Mudah-mudahan besok bisa nyiram," tuturnya.
Jhonson pun berharap agar wilayah Kalteng bisa lebih diperhatikan dalam penanganan kabut asap ini. Sebab kondisi kebakaran lahan dan kabut asap di Kalimantan disebutnya juga sangat parah.
"Banyak pesawat di Sumatera, sementara di Kalimantan sedikit sekali padahal kepekatan di Kalteng sampai ndak bisa terbang. Kapal saja ndak berani jalan di laut," ucap Jhonson.
Segala upaya, lanjut Jhonson, telah dilakukan namun belum juga bisa benar-benar bisa mengatasi kebakaran lahan dan kabut asap. "Segala upaya sudah dibuat. Water bombing, modifikasi cuaca, doa-doa, dan masih tetap berkabut juga. Tinggal menunggu hujan dari Tuhan saja yang bisa ngusir asap," tutupnya.
(elz/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini