Pertemuan itu digelar dalam suasana santai di ruang pimpinan DPR, lantai 3 Gedung Nusantara III DPR, Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (15/10/2015) dan dimulai sekitar pukul 09.15 WIB.
Segelas kopi dan makanan ringan mengawali pertemuan para menteri dan Ketua DPR Setya Novanto serta Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan itu. Sambil berdiri mereka berkelakar. Coffee morning itu rupanya baru kali ini digelar dan disebut-sebut mengikuti gaya coffee morning di New York.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantowi Yahya yang turut hadir menimpali sambil berkelakar bahwa gaya coffee morning itu mengikuti gaya coffee morning saat pimpinan DPR ke New York, yang belakangan jadi ramai karena pertemuan dengan Donald Trump.
Luhut lalu menceritakan kunjungannya ke New York beberapa waktu lalu, tak lama setelah Novanto Cs bertemu Trump. Luhut mengatakan pertemuan itu sama sekali tak dibahas di AS.
"Aku kan tanya di New York. Setelah kalian datang kan aku datang. Di sana biasa saja (isu pertemuan Novanto-Trump), di republik kami ramai," timpal Luhut.
"Yang nggak tahan ini ketawanya ketua ini," imbuh Luhut menengok Tantowi dan Novanto.
"The Trump's Boy, ha ha," celetuk Tantowi berkelakar masih dalam suasana santai.
Candaan soal Trump tetap berlanjut meski Setya Novanto secara tiba-tiba menerima telepon seorang warga Palembang bernama Pipit yang mengeluhkan soal asap. Melalui HP Novanto, Pipit juga langsung berbicara dengan Luhut, Siti Nurbaya dan Nila Moeloek.
"Ketua ini hebat, ini belajar dari Donald Trump juga ya (komunikasi langsung dengan masyarakat -red)," celetuk salah seorang peserta pertemuan disusul tawa.
"Ketua paling canggih. Paten!" timpal Luhut.
Usai menerima keluhan warga via telepon, tibalah forum untuk membahas bencana asap yang akan dimulai dengan paparan Luhut Panjaitan. Luhut ingin memaparkan data terkininya melalui slide.
"Proyektornya tolong turunin, ini kita udah pakai teknologi ini," ucap Novanto merujuk layar slide yang keluar dari ujung atap ruangan.
"Ini belajar dari Donald Trump juga ya," kelakar anggota Komisi VII Satya Yudha.
Pertemuan selanjutnya digelar tertutup. Wartawan termasuk juru foto diminta menunggu di luar ruangan. Setelah pertemuan baru akan disampaikan hasilnya. (bal/tor)