Minta Konflik Aceh Singkil Dituntaskan, Ini Saran dan Kritik Din Syamsuddin

Minta Konflik Aceh Singkil Dituntaskan, Ini Saran dan Kritik Din Syamsuddin

Mulya Nur Bilkis - detikNews
Kamis, 15 Okt 2015 12:39 WIB
Foto: Jajeli Rois
Jakarta - Aksi pembakaran sebuah gereja di Aceh Singkil, Aceh dipicu adanya 21 bangunan gereja yang berdiri tanpa izin. Diskusi antara Pemda dengan warga yang mendesak pembongkaran tak ditemukan kata sepakat.

Namun belum sampai waktu yang ditentukan, ada kelompok warga yang tak terima perundingan itu. Alasannya, warga yang ikut dalam dialog bukan perwakilan warga yang menolak rumah ibadah tanpa izin.

Atas permasalahan tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menilai seharusnya Pemda berdiskusi dengan tokoh agama dan perwakilan ormas di kabupaten tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus hati-hati, siapa yang diundang. Kalau kelompok tertentu yang setuju atau tidak, lalu akhirnya ada kelompok tertentu yang tidak setuju maka rentan masalah. Maka pakailah tokoh agama, ormas yang eksis. Jangan ambil orag yang dianggap ditokohkan," ucap Din usai menghadiri acara "Rembug Tokoh Agama Menyelamatkan Bumi" di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015).

Ia mengatakan tokoh dari organisasi gereja yang bersangkutan juga harus diikutkan. Pertemuan tokoh-tokoh dan organisasi masyarakat dan agama ini dinilainya akan lebih tepat daripada berdiskusi dengan kaum agama tertentu. Ia menilai langkah Pemda mengundang kaum tertentu bisa saja salah satu strategi berlaku tak adil.

"Ini kan sudah menunjukkan ketidakadilan. Ketika pemerintah seperti itu (mengajak kaum tertentu), itu sudah menunjukkan ketidakadilan. Jangan dicomot dalam rangka pemaksaan," pungkasnya. (mnb/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads