Berangkat dari keprihatinan dan jiwa penyayang anjing, kakak beradik yakni Ocha (37) dan Liling (34) rela menghabiskan waktunya untuk merawat 40 lebih anjing terlantar.
"Kami pecinta anjing, sedari kecil kami selalu memelihara anjing mulai anjing baru lahir sampai besar dan selalu banyak, selalu lusinan kalau kita pelihara anjing," kata Ocha saat ditemui di rumahnya Jalan Airlangga, Banyuwangi, Rabu (14/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kakak beradik ini tak disibukkan dengan pelayanan gereja dan presentasi asuransi, keduanya selalu berkeliling dan menyelamatkan anjing terlantar. Jenis anjing yang kebanyakan mereka selamatkan ialah anjing kampung dan kintamani.
Kebanyakan kondisinya kurus, kelaparan, badan penuh luka, bulu yang sudah rontok, berkutu dan sudah tidak sedap dipandang. Mereka bawa pulang dan merawatnya sepenuh hati.
Kepedulian pada anjing serta sikap ulet dan ketelatenan kakak beradik ini tak jarang membuat mereka menjadi rujukan warga jika mengetahui soal keberadaan anjing terlantar. Informasi itu biasa mereka dapat melalui media sosial, sesama anggota komunitas pecinta anjing bahkan telepon langsung ke nomor pribadinya.
"Rata-rata kondisi anjing yang kita temukan kritis. Sempat waktu itu ada 3 ekor kita ambil dari bak sampah siap bakar, 10 ekor di GOR, 11 ekor di gorong-gorong Sukowidi. Rata-rata ini anjing yang tidak diinginkan oleh si pemilik. Orang sudah ngasih lebel dijidat, kita rescue anjing dan kami bangga sebagai penyayang anjing," sahut Liling sambil memberi makan puluhan anjingnya.
Selain anjing kampung, banyak juga anjing ras bagus yang terlantar di jalanan. Seperti, pitbull, chihuahua long hair mix, herder, siberia husky yang mereka dapatkan lewat pemberian sesama anggota pecinta anjing. Alasan khusus dari para pemilik sebelumnya membuat mereka menyerahkan anjing ningrat itu pada Ocha dan Liling.
"Ini anjing ras Pitbull dia lepas dari kandang pemiliknya, terlantar di jalanan dan hampir dibunuh karena dianggap mengganggu hewan ternak tetangganya. Saya selamatkan dan pemiliknya bilang nggak sanggup rawat akhirnya diberi ke kita," tutur Liling.
Ocha yang miliki 3 orang putri itu tinggal bersama sang ibu Liling dan satu saudaranya. Tak lupa mereka juga hidup berdampingan dengan puluhan anjing yang mereka selamatkan. Mereka menjadikan halaman belakang rumahnya seperti sebuah shelter yang mereka namai "Abror Rescue". Secara bergantian Ocha dan Liling memberi makan, vaksin rabies dan merawat puluhan anjing ini seperti mereka menyayangi anak sendiri.
Nama lucu, unik dan berpasangan mereka berikan. Semisal, Lorenzo, Melly, Chitoz, Chiko, Ajag dan Golden, Dalmation-Dalminti, Blecky-Blecka, Frangky-Frengka dan masih banyak lagi.
Lalu dari mana biaya pakan bagi puluhan anjing ini? Dua bersaudara berdarah Batak ini bercerita mengaku tak mudah memang untuk merawat puluhan anjing kritis yang mereka selamatkan tersebut. Meski begitu mereka bersyukur sebab kepedulian dari sesama anggota komunitas pecinta anjing banyak membantu aktivitas mereka.
Kawan-kawannya memberikan jalan supaya menemui beberapa pengusaha rumah makan dan penjual daging di pasar tradisional. Tulang-tulang layak konsumsi yang ada, mereka ambil kemudian di olah menjadi makanan anjing. Perempuan supel ini juga tak menampik jika puluhan anjing itu membutuhkan bantuan dari para donatur supaya bisa hidup lebih baik dan bisa mendapat kasih sayang berlimpah.
"Selama ini makanan kita gak ada yang beli, gratis. Tulangan yang tidak terpakai dan masih layak konsumsi kami ambil di sejumlah pasar dan restoran. Ya, tentu kami membuka diri bagi siapa saja yang ingin menjadi donatur bagi ajing-anjing yang ditampung Abror Rescue," jelas Ocha
![]() |
Lalu apakah anjing ini boleh di adopsi? Ocha menuturkan jika sampai saat ini sudah ada 5 ekor anjing yang telah di adopsi. Tapi, adopsi anjing akan mereka lakukan jika sang calon pemilik bisa lolos dari beberapa syarat dan ketentuan yang telah mereka tentukan.
Beberapa tahapan dan kunjungan akan dilakukan pada calon pemilik, untuk memastikan jika anjing kesayangannya berada di keluarga yang tepat. Dan adopsi anjing beserta semua prosesnya itu ia lakukan tanpa memungut biaya apapun.
![]() |
"Syarat minimal wawancara, kita tahu latar belakang keluarga, apakah pecinta anjing sejati atau tidak, bagaimana lingkungan mereka. Setelah itu kita lakukan kunjungan mendadak dua bulan sekali," kata Ocha.
(jor/jor)