Ritual tahunan yang digelar sejak puluhan tahun ini diikuti puluhan santri dan masyarakat sekitar. Ritual Ider Bumi ini untuk mendoakan Indonesia agar terhindar bahaya dan bencana.
Para santri dan masyarakat yang mengikuti Ider Bumi ini, berkeliling sejak dini hari, hingga menjelang matahari terbenam. Mereka pun juga berpuasa sembari melafalkan Istigfar disepanjang jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum dilakukan ritual, santri dan masyarakat menggelar pengajian hingga menjelang pagi. Kemudian peserta Ider Bumi makan sahur hanya dengan segenggam nasi dan air putih.
"Ini adalah budaya dan tradisi di Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, kita harus melestarikan sekaligus mendoakan Indonesia agar terhindar dari mara bahaya dan bencana," ujar pengasuh Yayasan Jamiyah Tauhid dan Ponpes Al-Hikam Banyuwangi, KH Mas Syaifulloh Ali Bagiono kepada detikcom.
![]() |
Ritual Ider Bumi ini, tambah KH Mas Syaifulloh Ali, menurut pandangan ajaran jawa kuno, adalah membersihkan diri dari kotoran 4 unsur manusia. Antara lain, unsur api, air, tanah dan angin. Β
Sementara Ider Bumi dalam pandangan Islam, merupakan napak tilas dari Nabi Adam, AS, saat diturunkan di bumi saat mencari Siti Hawa. Sekaligus ritual ini merupakan napak tilas para pahlawan saat merebut kemerdekaan dulu.
"Inti dari Ider Bumi ini adalah membersihkan diri. Selain mereka yang melakukan, juga membersihkan alam semesta dan seisinya. Pembersihannya dilakukan dengan bacaan Istighfar yang dilakukan peserta Ider Bumi," tambahnya.
Kegiatan di bulan Suro di Banyuwangi ini dilakukan bermacam-macam mulai dari jamasan atau mensucikan keris dan barang antik, hingga kegiatan pengajian. Kegiatan ini semuanya dilakukan untuk membersihkan diri, hati dan pikiran, agar di tahun ke depan lebih dipermudah dalam menjalankan segala kegiatan ataupun aktivitas.
(fdn/fdn)