"Yang terjual sekitar 30-40 ribu pasang ke berbagai daerah di Indonesia," kata Lim Long Hwa, anak pemilik PT Pradipta Perkasa Makmur, kepada wartawan di sela pemusnahan sandal berlafal Allah di halaman kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (13/10/2015).
Awalnya desain sandal tersebut tidak terdapat lafal Allah. Namun, setelah dipesan ke negeri China, hasilnya berbeda dan baru diketahui terdapat lafal Allah pada Oktober tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi yang dihimpun, sandal tersebut di pasaran harganya Rp 10 ribu. Produksi sandal tersebut pada September 2014 mencapai 12.000 pasang. Desember 2014 memproduksi 6.000 pasang. Maret 2015 produksi 7.420 pasang. April 2015 sebanyak 12.000 pasang. Juli sebanyak 12.000 pasang. Agustus sebanyak 16.500 pasang. September membuat 10.150 pasang dan bulan ini memproduksi 6.000 pasang.
"Semua akan saya musnahkan termasuk matrasnya," tandasnya. (roi/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini