Federasi Pilot Indonesia: Solidaritas Pilot Indonesia Bukan Bagian dari Kami

Federasi Pilot Indonesia: Solidaritas Pilot Indonesia Bukan Bagian dari Kami

Elza Astari Retaduari - detikNews
Minggu, 11 Okt 2015 22:42 WIB
Jumpa pers Federasi Pilot Indonesia (Foto: Elza Astari/detikcom)
Jakarta - Federasi Pilot Indonesia (FPI) menegaskan kumpulan pilot yang menamakan dirinya Solidaritas Pilot Indonesia bukan bagian federasi. FPI merupakan oraganisasi yang diakui pemerintah.

"Menanggapi beberapa pernyataan dari apa yang menamakan dirinya 'Solidaritas Pilot Indonesia', apa dan siapa mereka, sangat tidak jelas, dan kami nyatakan bahwa mereka di luar tanggung jawab Federasi Pilot Indonesia. Mereka adalah bukan anggota kami," ujar Presiden FPI Capt. Hasfrinsyah, HS dalam jumpa pers di Bale Bengong, Halim Perdanalusuma, Jaktim, Minggu (11/10/2015).

Jumpa pers ini dihadiri sejumlah pengurus dan anggota FPI yakni Capt Hasfrinsyah, Wakil Presiden FPI Capt Gentur Joko S, Penasehat Organisasi Capt Teddy Soekarno, dan anggota FPI seperti Capt Immanudin Yunus, Capt Audy Na'amin, dan Capt Samino.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai kecelakaan pesawat Aviastar, kapten Yunus menyatakan agar tidak ada yang saling menyalahkan.

"Apapun ya, mau departemen, instansi, nothing is perfect. Tapi tetap harus hidup, harus ada inovatif. Semua ada kekurangan, tapi kita ini kan negara pembangun, wajar masih banyak yang kurang. Makanya sedang ditingkatkan kan," tutur pilot helikopter ini.

Yunus menyebut tidak semua bandara memiliki fasilitas lengkap di Indonesia. Namun bukan berarti jika pilot terbang dengan keterbatasan mereka tidak berkualifikasi.

"Nggak semua terbang dari bandara besar. Ada dari bandara kecil, ada dari sungai, dari laut, ada dari hutan. Jadi kita sedang improvment atau developing, jangan dianggap kekurangan. Kalau bicara kekurangan, kurang semua. Kalau pun kritik, yang membangun, jangan cari kesalahan," terang Yunus.

"Fasiltas bandara kecil dan bandara besar memang ada perbedaan. Bandara kecil emang serba kurang tapi bukan jadi kendala. Penerbang pesawat perintis punya keahlian khusus atau terlatih pada hal-hal tersebut. Disiplin pada bidangnya," tambah dia.

Segala kekurangan yang masih ada disebut Yunus seyogiyanya dijadikan sebagai sebuah potensi. Semua pihak diminta saling bergandengan untuk menjadikan Indonesia semakin maju.

"Kita negara kepulauan, 2/3 perairan. Jangan dianggap kendala, tapi merupakan potensi. Bandingin AS negara continent, banyak alternatif transport. Di Indonesia transportasi tercepat cuma pakai pesawat udara, di Eropa ada banyak subway di bawah laut lintas negara. Makanya apa yang masih kurang di kita, kita bangun. Sebab Indonesia punya banyak potensi," imbuhnya.


Berikut pernyataan pers lengkap dari Federasi Pilot Indonesia:

Hari ini, Minggu, 11 Oktober 2015, kami perlu memberikan pernyataan untuk meluruskan beberapa pernyataan di media massa dan beredar di masyarakat yang isinya berpotensi dapat berdampak buruk terhadap nama baik Federasi Pilot Indonesia.

Perlu kami tekankan bahwa Federasi Pilot Indonesia dalam berkegiatan, berkomunikasi dan menyampaikan pendapat, selalu melalui sebuah proses yangย  merupakan habit kami sehari-hari sebagai Pilot Professional, yaitu melalui sebuah proses check, re-check dan double check terlebih dahulu.

Dalam cockpit, tindakan yang terburu-buru atau rush adalah sebuah hazard. Kami tidak akan mengambil informasi langsung dari sumber informasi tanpa melalui Klarifikasi, verifikasi , cross check dan konfirmasi. Jangan sampai kita semua menjadi korban dari pihak-pihak tertentu yang mengail di air keruh.

Pada setiap incident maupun accident, itu merupakan sebuah luka yang dalam bagi kami, baik di badan pengurus maupun seluruh anggota Federasi Pilot Indonesia, termasuk terhadap accident yang baru saja terjadi terhadap PT. Avia Star. ย 

Kami selalu berusaha dalam setiap kesempatan, memberikan masukan, baik lisan maupun tulisan kepada pemerintah, diharapkan agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa datang.

Menanggapi beberapa komentar yang beredar di masyarakat dan media massa, dalam berkegiatan dan berkomunikasi kami selalu menjunjung tinggi etika profesi, dilaksanakan secara profesional, secara educated, menjaga harkat dan martabat profesi. Kami melaksanakannya dengan cara terpola, terorganisir, terencana dan terukur, setelah melalui proses konsolidasi internal secara organisasi.

Menanggapi beberapa pernyataan dari apa yang menamakan dirinya 'Solidaritas Pilot Indonesia', apa dan siapa mereka, sangat tidak jelas dan kami nyatakan bahwa mereka di luar tanggung jawab Federasi Pilot Indonesia. Mereka adalah bukan anggota Federasi Pilot Indonesia.

Solidaritas Pilot Indonesia ini apa dan/atau siapa sangat tidak jelas. track record nya tidak ada, existensinya juga tidak jelas, kontribusinya terhadap penerbangan nasional hingga saat ini adalah tidak ada dan nihil. Dan sekarang tiba-tiba muncul memberikan statement yang sangat tidak responsible dan accountable.

Melalui press release ini, kami Federasi Pilot Indonesia mengimbau kepada seluruh anggota, di manapun berada, dari Sabang sampai Merauke, agar tidak terpancing dengan hal-hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Agar menghindari hal-hal yang bersifat provokatif, yang hanya akan berakibat mengeruhkan suasana.

Badan Pengurus Federasi sangat tanggap dan responsf terhadapย  aspirasi semua anggota. Namun semua itu harus melalui konfirmasi dan konsolidasi secara internal. Mengingat anggota Federasi yang begitu banyak, dari Sabang sampai Merauke dan di pelosok-pelosok tanah air. Semua itu membutuhkan proses dan waktu.

Kami mengimbau kepada seluruh pilot Indonesia agar menjaga persatuan dan kesatuan di dalam kesamaan profesi. Segala aspirasi, masukan dan saran agar dikirimkan ke Badan Pengurus, yang nantinya akan kami salurkan kepada pihak-pihak terkait, melalui cara-cara profesional, educated, bermartabat dan terhormat. (elz/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads