Polda Metro Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Bocah dalam Kardus

Jakarta - Polda Metro Jaya menggelar perkara pembunuhan bocah di dalam kardus di Kalideres, Jakbar malam ini. Gelar perkara ini dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian.

Gelar perkara dilakukan sejak pukul 21.00 WIB tadi di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya dengan menghadirkan anggota Satgas Khusus. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti dan Kapolres Jakbar Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho selaku penanggung jawab serta Kasubdit Jatanras AKBP Herry Heryawan selaku Kasatgas dan Kapolsek Kalideres Kompol Darmawan Karosekali turut hadir dalam gelar perkara ini.

"Baru saja rapat sama Kapolda gelar perkara kemudian masing-masing penyidik, tim pendukung sampaikan paparannya. Atas rekomendasi gelar dan saran Kapolda kami harus cukupi satu alat bukti lagi dan malam ini masih kami usahakan," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malam ini, tim Satgas akan kembali ke rumah Agus di Kalideres, Jakbar, untuk mencari alat bukti tersebut guna menyempurnakan alat bukti yang ada.

Sejauh penyelidikan, pengujian DNA dititik beratkan kepada Agus yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pencabulan remaja berusia 15 tahun. Hasil uji lab terhadap sampel DNA yang didapat dari kaos kaki korban, ternyata identik dengan DNA Agus. Hanya saja, polisi masih akan menguji kembali ke DVI Polri untuk mendapatkan second opinion.

Tim Labfor dan DVI juga telah mendapatkan sampel darah di rumah Agus, yang kemungkinan darah milik korban. Namun, darah itu darah apa dan milik siapa, harus dipastikan lewat uji DNA-yang saat ini masih dilakukan.

Untuk diketahui, barang bukti terkait kasus pembunuhan korban belum ditemukan. Barang bukti itu di antaranya seragam sekolah korban dan sepatunya, serta tas dan perlengkapan sekolahnya.

Korban sebelumnya dinyatakan hilang usai pulang sekolah, Jumat (2/10) pagi lalu. Sejumlah saksi yang merupakan teman-teman korban melihat korban berlari dan menghilang di sebuah jalan kecil menuju jjalan besar di dekat sekolah korban. (mei/rna)