Jemaah Haji Asal Klaten Hilang, Tak Termasuk Korban Tragedi Mina

Jemaah Haji Asal Klaten Hilang, Tak Termasuk Korban Tragedi Mina

Muchus Budi R. - detikNews
Rabu, 07 Okt 2015 21:01 WIB
Foto: Gagah Wijoseno
Solo - Seorang jemaah haji asal Klaten, Sutatik binti Wongsodimejo (75 tahun), dinyatakan hilang. Petugas mengakui bahwa jamaah lanjut usia tersebut hilang saat bermalam di Mina, namun dipastikan bahwa dia bukan termasuk korban tragedi Mina yang menewaskan ratusan jemaah haji.

Sutatik adalah jemaah asal Klaten yang tergabung dalam kloter SOC-70. Kasubag Humas PPIH Jawa Tengah, Gentur Rachma Indriadi mengatakan pihaknya memang menerima informasi bahwa Sutatik tidak kembali ke maktab setelah melakukan lempar jumroh aqobah. Namun peristiwa hilangnya Sutatik di luar peristiwa tragedi Mina 24 September lalu yang menewaskan ratusan jemaah haji.

"Hingga saat ini kami Ibu Sutatik belum diketemukan. Semua upaya pencarian terus dilakukan oleh PPIH, ketua regu, ketua rombongan, maupun petugas kloter. Penyisiran dilakukan di sejumlah rumah sakit hingga maktab-maktab yang kemungkinan menampung Ibu Sutatik seandainya dia tersesat," ujar Gentur, Rabu (7/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harapan agar pencarian Sutatik terus dioptimalkan juga disampaikan keluarganya di Kampung Jetak Kulon, RT 02 RW 06, Tanjung, Juwiring, Klaten. Rohmanu Yunanto, anak kandung Sutatik, meminta PPIH memaksimalkan pencarian menemukan ibunya.

Yunanto memaparkan ibunya hilang kontak dengannya setelah berpamitan hendak menjalankan ritual lempar jumroh di jamarot, Mina. Sebelum lempar jumroh, Yunanto mengaku masih berkomunikasi dengan ibunya. Bahkan saat itu ibunya masih menanyakan kondisi anak-anak Yunanto dan minta doa hendak melempar jumroh.

"Setelah itu Ibu tidak bisa dihubungi lagi. HP-nya sempat ada yang mengangkat namun sepertinya tidak bisa berbahasa Indonesia. Berulangkali ditanya hanya menjawab 'Hand…hand…' dengan tergesa-gesa. Saat itu kami menduga Ibu mengalami kecelakaan atau cedera bagian tangan. Setelah itu sama sekali tidak bisa dihubungi," paparnya.

(mbr/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads