Polisi Turun Tangan soal Api Misterius, Sempat Usir Warga dari Rumah Ladino

Polisi Turun Tangan soal Api Misterius, Sempat Usir Warga dari Rumah Ladino

Bagus Kurniawan - detikNews
Selasa, 06 Okt 2015 17:59 WIB
Foto: Bagus Kurniawan/detikcom
Yogyakarta - Selama dua hari terakhir ini, ratusan warga datang bergantian di sekitar rumah Ladino (46) tempat munculnya kasus api misterius yang meneror lima keluarga tersebut. Mereka ingin menyaksikan dan mencari informasi/berita mengenai sebab-sebab kasus api misterius yang terjadi Dusun Kwangen Lor, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau menimbulkan keresahan, aparat kepolisian pun sempat membubarkan ratusan warga yang berdatangan di tempat itu.

"Dua hari kemarin, banyak orang dari luar desa atau wilayah sini yang datang ke rumah Pak Ladino," ungkap anggota Bintara Pembinaaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), Semanu, Bripka Sukasno kepada wartawan, Selasa (6/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, pada hari Sabtu dan Minggu malam kemarin, jumlah orang yang berdatang banyak sekali. Hingga pukul 21.00 WIB ratusan orang datang bergantian di dekat rumah Ladino, persisnya sebelah utara rumah. Mereka datang sebagian menggunakan sepeda motor. Setelah mereka duduk bergerombol di dekat rumah tersebut dan ada yang duduk di sekitar jalanan dusun.

"Mereka pakai motor dan diparkir di sepanjang jalan menuju rumah," ungkapnya.

Menurutnya warga sekitar yang menjadi tetangga keluarga Ladino juga merasa terganggu karena tidak bisa istrirahat di malam hari. Sepeda motor berseliweran masuk ke dusun. Sementara itu keluarga Ladino bersama keluarga lainnya yang tinggal di luar rumah dan tetangga sekitar butuh ketenangan.

"Mereka oleh anggota Polsek Semanu dan Koramil Semanu berkumpul di dekat tempat itu kami minta menyingkir atau pulang, karena sudah malam dan bisa menganggu ketenteraman warga," katanya.

Dia mengatakan saat diminta menyingkir ada yang tidak mau dan ada yang langsung menyingkir. Namun ada pula yang tetap nekat hanya berpindah tempat atau lokasi duduk bergerombol. Alasannya ada yang ingin melihat munculnya api tersebut. Padahal berdasarkan laporan warga, api tersebut justru muncul di siang hari, bukan malam hari.

"Akhirnya semua bisa kita suruh pulang dan meninggalkan dusun karena sudah malam. Keamanan dan ketertiban di dusun sudah jadi tanggung jawab warga dusun yang bertugas ronda," katanya.

Dia menambahkan saat ini aparat keamanan baik kepolisian dan Koramil Semanu bersama aparat pemerintah desa, terus melakukan pemantauan di sekitar lokasi terhadap semua orang yang datang ke sekitar lokasi. Jumlah warga yang datang hari ini juga tidak sebanyak dibandingkan pada malam hari libur kemarin.

"Kami ingin agar tidak menimbulkan keresahan dan menjaga ketenangan warga lainnya," katanya. (bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads