Komandan Korem. 031 Wira Bima, Brigjen Nurendi mengatakan, acara tersebut tidak mungkin dibatalkan, walau dikepung asap pekat.
"Kemarin cuaca lumayan bagus walau ada asap. Tapi kan asap ini fluktuasi dan selalu berubah. Kita tak nyangka kalau pagi ini kayak gini (asap pekat)," kata Nurendi, Minggu (4/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya kita tahu adanya imbauan tersebut. Namun kita tak mungkin membatalkan acara ini karena kupon undian hadiah sudah terlanjur dibagikan pada anggota dan masyarakat di Pekanbaru. Kalau dibatalkan acaranya-kan kasihan," kata Nurendi.
Apalagi pihak sponsor kata Nurendi sudah menyediakan hadiahnya. Sehingga acara yang sudah dikemas secara matang, harus tetap dilaksanakan walau di tengah asap.
"Karena kondisi asap pekat, sejumlah acara lainnya kita batalkan kok. Misalnya sepeda dan jalan santai tidak kita laksanakan. Hanya senam massal saja," imbuhnya.
Masih menurut Nurendi yang juga Komandan Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan, acara HUT TNI ini juga dipercepat. Intinya pihak panitia hanya ingin membagi-bagikan hadiah lewat door prize.
"Ya pokoknya kita percepat acaranya, kita mau bagi-bagi hadiah saja, setelah itu kita bubar karena asap pekat," ujarnya.
![]() |
Pantauan di lapangan, senam massal ini digelar sejak pukul 06.00 WIB. Usai senam massal, acara hiburan dengan dentuman musik. Anggota TNI, Polri dan masyarakat joget bersama di tengah kabut asap. Acara ini dipusatkan di Jl Gajah Mada. Acara ini selesai pada pukul 09.30 WIB.
Aktivitas di luar ruangan ini menuai kritikan dari sejumlah masyarakat karena di tengah kabut asap. Acara tersebut dianggap tidak memberikan contoh yang baik ke warga.
"Aneh, selama ini Satgas Riau mengimbau agar masyarakat jangan keluar rumah karena asap, kalau keluar harus pakai masker. Tapi Satgas sendiri yang senam dan joget-joget di tengah asap," kata Ali Rahmad (35) warga Pekanbaru. (cha/fdn)