Dikutip dari berbagai sumber, pesawat keluaran pabrik De Havilland Canada memang sangat terkenal di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Pesawat kecil itu dikenal handal untuk mendarat di bandara-bandara kecil di wilayah pelosok Indonesia.
Angka 6 menunjukkan seri ke-6 dari rumpun pesawat kecil yang dibuat pabrikan, sedangkan nama Twin Otter merujuk pada 2 buah mesin turbopropeler yang dicangkokkan pada sayap yang menggantung di atas badan pesawatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat yang hilang hilang tersebut belum diketahui Twin Otter seri ke berapa. Twin Otter punya 4 seri yaitu DHC6 100, DHC6 200, DHC6 300 dan yang terbaru ialah DHC6 400.
Pesawat DHC6 300 memiliki kapasitas maksimal 20 orang termasuk kru dengan panjang 15,77 meter dan lebar sayap 19,8 meter. Adapun kecepatan pesawat ialah 340 km/jam atau 210 mph dengan jarak penerbangan terjauh 1.690 km dan daya ketinggian 26.700 kaki.
Sedangkan DHC6 400 memiliki dimensi dan kapasitas yang sama. Tapi Twin Otter Seri 400 lebih bertenaga karena memakai mesin PT6A-34/35 dari Pratt & Whitney Canada serta peralatan elektronik dalam pesawat yang lebih maju dan bahan pesawat dari komposit yang lebih ringan.
(rvk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini