Barangkali tidak banyak yang tahu bahwa di balik kemegahannya yang tak tersembunyi tersimpan sejarah panjang berselimut misteri. Tulisan ini ingin mengajak pembaca menyusuri kisahnya yang telah berusia ratusan tahun, jauh lebih tua ketimbang usia gedung itu sendiri.
Kutukan Berlian
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ada cerita masyhur tentang Evalyn Walsh. Dia populer di kalangan masyarakat kelas atas di DC sebagai sosialita yang bergelimang harta dan istri dari pewaris harian Washington Post, Edward Beale "Ned" McLean. Mereka menikah tahun 1908, hanya dua tahun sebelum Thomas Walsh meninggal dunia.
Sebagai pasangan keluarga kaya, pernikahan mereka dilangsungkan secara amat mewah dan menjadi perbincangan warga ibu kota. Untuk bulan madu, Evalyn dan Ned mengelilingi Timur Tengah dan Eropa, dan membelanjakan lebih dari USD 200 ribu, atau setara dengan USD 5 juta.
Selain kekayaannya, Evalyn juga dikenal sebagai pemilik berlian paling legendaris, Hope Diamond. Mereka yang pernah menonton film Titanic barangkali ingat berlian Heart of the Ocean yang dikenakan si cantik Kate Winslet. Dalam film itu Heart of the Ocean digambarkan lebih berharga ketimbang Hope Diamond. Sementara Heart of the Ocean adalah barang fiktif, Hope Diamond benar-benar ada. Dengan ukuran 45,5 karat, Hope Diamond merupakan berlian biru terbesar yang pernah dikenal manusia. Hope Diamond menyimpan legenda bahwa siapapun yang memilikinya akan tertimpa musibah.
Seorang pedagang Prancis bernama Jean Baptiste Tavernier membawa berlian tersebut dari India pada tahun 1653. Konon ia mencurinya dari sebuah patung suci agama Hindu, dan dari sanalah kutukan bermula.
Pada tahun 1668, Tavernier menjual berlian itu kepada Raja Louis XIV yang kemudian memotongnya dan menamainya French Blue. Sejak itu berlian tersebut menjadi properti kerajaan Prancis. Ketika terjadi Revolusi lebih dari satu abad kemudian, Hope Diamond bersama perhiasan kerajaan lainnya digasak oleh segerombolan pencuri.
Peristiwa itu merupakan salah satu perampokan terbesar dalam sejarah. Cerita sesungguhnya simpang siur, namun sebagian sejarawan menduga bahwa diam-diam Hope Diamond memainkan peran penting dalam Revolusi Prancis.
Duke of Brunswick, seorang jenderal terkenal dari Prusia, sudah bersiap menyerang Paris untuk melumpuhkan kaum revolusioner. Kekuatan bala tentaranya lebih dari cukup untuk memporak-porandakan Paris dan menghentikan laju revolusi. Di luar dugaan, serangan itu tak kunjung datang. Banyak spekulasi mengenai penyebabnya, dan salah satu teori mengatakan bahwa sang jenderal batal menyerang lantaran disogok dengan berpundi-pundi perhiasan, dan di antaranya yang paling berharga adalah Hope Diamond yang dikabarkan hilang.
![]() |
Seandainya serangan itu tidak batal, sangat mungkin Revolusi Prancis terhenti di tengah jalan, dan sejarah dunia akan amat lain dari sekarang. Raja Louis XVI dan istrinya yang tersohor, Marie Antoinette, konon menjadi korban dari kutukan Hope Diamond. Tidak saja mereka kehilangan kerajaan Prancis akibat Revolusi, mereka juga kehilangan kepala di bawah mata tajam pisau guillotine.
Lama setelah itu, Hope Diamond yang entah oleh siapa telah dipotong untuk kedua kalinya menjadi properti seorang kolektor berlian dari Inggris bernama Henry Philip Hope. Dari orang inilah nama Hope Diamond berasal. Singkat kata, berlian tersebut mengalami perubahan bentuk sebanyak dua kali.
Pertama, setelah berpindah tangan dari Tavernier ke Raja Louis XIV, berlian itu dipotong dan dinamai French Blue. Ukurannya pun berubah dari awalnya 112 karat menjadi 67 karat. Kedua, setelah berlian itu hilang dari Kerajaan Prancis, seseorang kembali memotongnya menjadi 45,5 karat. Berlian itulah yang menjadi milik Henry Philip Hope dan mewarisi namanya hingga sekarang.
Evalyn membeli Hope Diamond pada tahun 1911 dari pedagang permata asal Inggris, Pierre Cartier. Kapal yang membawa berlian tersebut dari Inggris ke Amerika adalah Lusitania, kapal yang empat tahun kemudian ditenggelamkan oleh Jerman dan memprovokasi AS untuk terlibat dalam Perang Dunia Pertama. Fakta itu menambah daftar kutukan Hope Diamond dan semakin menyuburkan mitosnya.
Pembelian Hope Diamond dilangsungkan di Mansion 2020 di bawah pengamanan ketat, dijaga oleh mantan agen Secret Service dan dua detektif. Harga yang disepakati adalah USD 180 ribu, atau setara dengan USD 4,5 juta untuk ukuran sekarang. Tidaklah mengejutkan jika rumah paling mahal di ibu kota menjadi tempat transaksi pembelian salah satu berlian paling mahal dalam sejarah.
Sejak awal perjalanannya dari India hingga dimiliki Evalyn Walsh, Hope Diamond telah jatuh ke tangan banyak orang, dan banyak dari mereka yang mengalami kemalangan. Selain King Louis XVI dan istrinya, ada Jean Baptiste Tavernier yang konon meninggal lantaran dikoyak oleh anjing, Henry Philip Hope yang kehilangan anak tunggalnya, dan Sultan Hamid II dari Turki yang kehilangan Kekaisaran Ottoman.
Mitos mengenai kutukan Hope Diamond pun beredar luas. Evalyn sadar akan reputasi buruk Hope Diamond, dan dia menunjukkan sikap yang ambivalen. Di satu sisi dia seperti percaya pada mitos tersebut sehingga dia meminta seorang pendeta untuk membersihkan berlian itu dari anasir hitam. Dalam biografinya, Father Struck It Rich,Β Evalyn bercerita bahwa saat upacara pembersihan itu dilakukan, terdengar petir menggelegar di luar gereja. Namun di sisi lain dia juga seperti tidak percaya.
![]() |
Dia merasa apa yang mendatangkan nasib buruk bagi orang lain justru membawa keberuntungan baginya. Karenanya dia tak segan untuk mengenakan berlian tersebut di acara pesta dan dengan bangga mempertontonkannya kepada orang-orang. Harta berlimpah memungkinkan Evalyn menggelar berbagai pesta mewah dengan tamu-tamu penting.
Sebagaimana orang tuanya, Evalyn dan suaminya juga berteman dengan Presiden AS, yaitu Warren Harding. Terlepas dari bagaimana sikap Evalyn, faktanya malapetaka tak luput menimpanya seperti terjadi pada pemilik Hope Diamond yang lain. Putra kesayangannya, Vinson, meninggal tertabrak mobil di usia 9 tahun. Suaminya, Ned, selingkuh dengan perempuan lain, lari dari rumah, dan akhirnya meninggal di rumah sakit jiwa pada tahun 1941.
Lima tahun kemudian putrinya bunuh diri pada usia 25 tahun. Evalyn sendiri jatuh bangkrut dan kehabisan uang untuk membiayai kehidupan glamornya hingga dia terpaksa menjual Washington Post warisan sang suami. Maka tidak heran jika orang-orang mengaitkan kisah tragis Evalyn tersebut dengan kutukan Hope Diamond.
Saat meninggal lantaran sakit pada tahun 1947, Evalyn meninggalkan banyak utang. Untuk melunasi, asset-asetnya disita oleh negara dan dilelang. Dua di antara yang paling berharga adalah Hope Diamond dan Mansion 2020. Hope Diamond dibeli oleh seorang kolektor permata dari New York bernama Harry Winston dan pada tahun 1958 disumbangkan ke National Museum of Natural History di bawah naungan Smithsonian Institution.
Mitos kutukan yang melingkupinya begitu kental di masyarakat Amerika sampai-sampai pihak museum menerima banyak surat yang mendesak agar mereka tidak menyimpan berlian tersebut lantaran khawatir kutukan akan menimpa publik Amerika. Bahkan Presiden Eisenhower pun menerima surat serupa. Namun pihak museum bersikukuh. Mereka tidak melepas Hope Diamond.
Saat ini berlian tersebut tersimpan aman di musem, diletakkan di dalam sebuah kotak kaca anti bom, dan dikunjungi oleh jutaan orang setiap tahun. Ketatnya pengamanan bisa dimaklumi karena berlian tersebut saat ini diperkirakaan benilai lebih dari USD 200 juta.
Sementara itu, Mansion 2020 dibeli oleh pemerintah Indonesia pada bulan Desember 1951 dan dijadikan kantor KBRI. Dengan harga USD 335 ribu, pembeliannya jauh lebih murah ketimbang biaya pembuatannya, terutama jika memperhitungkan inflasi.
![]() |
Kala itu Pemerintah Indonesia yang belum memiliki cukup uang meminjam dari American Security Bank, bank yang juga digunakan oleh Evalyn semasa hidupnya. Itu bukan kali pertama rumah tersebut digunakan oleh organisasi publik. Dari tahun 1930 hingga 1950-an, saat masih dimiliki Evalyn, rumah itu digunakan secara cuma-cuma oleh beberapa organisasi, antara lain Palang Merah Amerika Serikat yang menempatinya selama Perang Dunia II.Β Sementara Evalyn saat itu tinggal di rumah sang suami.Β Terlepas dari kehidupan glamornya, Evalyn dikenal sebagai pribadi yang royal beramal.
Berselimut Misteri
Seperti Hope Diamond, gedung KBRI juga diliputi misteri. Banyak orang mengaku melihat penampakan seorang wanita berbaju putih yang dipercaya sebagai hantu Evalyn. Cerita mengenai hantu tersebut bahkan tercatat dalam sebuah buku berjudul Washington's Most Famous Ghost Stories karangan John Alexander.
![]() |
Kisah serupa beredar dalam berbagai versi: penampakan anak kecil, penampakan lelaki dewasa, atau pesta misterius di malam hari yang tidak melibatkan manusia. Tak sedikit orang yang dibekali kemampuan berinteraksi dengan alam lain mengatakan bahwa gedung tersebut ditinggali oleh banyak makhluk halus. Meski versinya berbeda-beda, tapi ada konsistensi dalam pengakuan mereka, yaitu bahwa gedung tersebut memang ada penunggunya.
Misteri lain adalah konon Thomas Walsh menyimpan batangan emas di gedung tersebut. Namun tentu saja tidak ada yang dapat membuktikannya. Gedung itu sudah mengalami renovasi beberapa kali, dan tak secuil emas pun ditemukan. Terlepas dari benar atau tidaknya, fakta bahwa kisah-kisah tersebut beredar menjadikan gedung KBRI Washington DC diselimuti misteri, dan itu memberinya daya tarik tersendiri. Pada dasarnya orang memang gandrung dengan misteri.
Halaman 2 dari 3