Direktur Eksekutif DVI Kombes Anton Castilani mengatakan, ada 10 personel yang akan diberangkatkan ke Saudi Arabia. Mereka terdiri dari 1 orang DVI Commander, 4 spesialis forensik, 2 dokter gigi, 1 orang spesialis DNA, dan 2 orang dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri. Rombongan akan dipimpim Kombes Mas'udi, mantan Atase Polri KBRI Riyadh.
Perbantuan ini, kata Anton, adalah inisiatif dari Kementerian Luar Negeri. Kementerian lalu meminta izin pemerintah Saudi untuk mengirimkan tim DVI dalam membantu proses identifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di Saudi Arabia, DVI Polri langsung bergabung dengan petugas yang melakukan identifikasi jenazah.
"Kita akan periksa seluruh jenazah, jadi tidak hanya dari Indonesia," ujar Anton.
Setelah teridentifikasi, bila terdapat korban dari Indonesia maka tugas DVI untuk mencari data pembanding korban dari keluarga. Meski sudah terbilang lama sejak kejadian, tim diperkirakan tidak akan banyak mengalami kendala identifikasi. Karena para korban disimpan di kontainer pendingin, sehingga dapat memperlambat proses pembusukan jenazah.
Rencananya hari ini tim akan diterbangkan ke Saudi Arabia. Mundur dari jadwal sebelumnya, yaitu keberangkatan Kamis (1/10/2015) malam. (ahy/rna)