ATP ini terdiri dari 2 macam yakni perangkat track balise yang dipasang di rel dan stasiun serta perangkat on board yang dipasang di armada kereta.
ATP akan dilengkapi sensor yang terhubung dengan sistem rem. Balise itulah yang akan menjadi alat untuk mendeteksi jarak antar kereta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan balise ini akan diletakkan di dekat persinyalan. Alat ini akan pertama diterapkan di jalur kereta Jakarta-Surabaya. Secara bertahap akan dilanjutkan ke jalur kereta lingkar selatan.
"Pemasangannya baru di rel. Kalau di kereta tanggung jawab PT KAI," sambungnya.
Ia menjelaskan pemasangan alat ini membutuhkan waktu lama karena jumlah yang banyak dan anggaran yang besar. Nilai anggarannya bisa mencapai Rp 1 triliun.
"Kita target selesai tahun 2018 seluruhnya. Tapi belum bisa dioperasikan," terangnya.
Setelah jalur lingkar utara dan selatan tersebut, barulah jalur kereta di Jabodetabek akan dikerjakan. Alasannya traffic kereta yang tinggi membuat perlunya kajian yang lebih besar dan waktu pengerjaan yang lama.
"(Jalur Jabodetabek) Ikut agak sulit karena kondisi trafiknya tinggi. Mesti malam jadi mau cari wktunya yang tepat," pungkasnya. (mnb/hri)











































