Selama menjalankan kereta, masinis harus memperhatikan sinyal-sinyal dengan baik. Kelalaian sedikit pun tidak ditolerir mengingat ia membawa ribuan nyawa penumpang.
Sebelum berangkat, masinis harus mengecek seluruh mesin dan komponennya yang berada di dalam kabin masinis. Apa saja komponen-komponen itu?
detikcom berkesempatan menengok kabin masinis menjelang masinis Nirwansyah (27) bertugas mengemudikan KRL. Nirwansyah menjelaskan seluruh komponen yang ada di dalam kabin masinis, yang harus selalu dicek sebelum berangkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Yang ini namanya manometer, untuk mengukur tekanan udara dalam ruangan tertutup. Pastikan manometer berfungsi, menunjukkan angka 8-9," kata Nirwansyah sesaat sebelum bertugas di Stasiun Bekasi, Selasa (29/9/2015).
Di samping manometer ada speedometer yang menunjukkan kecepatan kereta. Kemudian di sampingnya ada penunjuk tegangan listrik aliran atas. "Tegangannya 1.500 volt," ujarnya.
![]() |
Ada juga tegangan baterai yang harus dicek kondisinya. Di sisi samping kemudi ada radio lokomotif yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara masinis dengan petugas di masing-masing gerbong atau Petugas Pelayanan Kereta (PPK) di kabin masinis belakang.
![]() |
Nirwansyah juga memeriksa handle tangan dan deadman pedal yang harus sering-sering diinjak oleh masinis saat kereta melaju. Tak ketinggalan, rem juga harus dipastikan berfungsi normal.
![]() |
Selain mesin-mesin itu, masinis juga harus menghafal semboyan atau rambu-rambu kereta api. Seperti lampu warna merah, kuning dan hijau yang mengatur maju, bergerak pelan atau berhenti. Kemudian ada lambang-lambang yang menunjukkan KRL berjalan normal penuh tenaga dan saat KRL harus mengosongkan tenaga.
"Kalau melintasi wesel Inggris, tenaga harus kosong, dibiarkan hingga kereta berhenti dengan sendirinya," kata Nirwansyah.
![]() |
Masih ada puluhan semboyan lain yang menunjukkan kondisi perlintasan, jalan layang, wesel dan batas kecepatan di saat-saat dan lokasi tertentu. Selain itu ada juga batas henti pada jalur akhir maupun di perlintasan, dan masih banyak simbol-simbol lainnya.
"Semua semboyan harus hafal. Setiap 4 bulan sekali kita ada tes tentang semboyan itu untuk memperkuat ingatan," ujarnya.
(khf/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini