.webp)
Memang tidak gampang menghapus ingatan. Apalagi kiprah Risma selama lima tahun memimpin Kota Surabaya cukup luar biasa. Surabaya bisa dikenal dunia internasional akibat sentuhan tangan dingin Risma.
Risma yang kini maju kembali dalam Pilkada Surabaya bersama Whisnu Sakti Buana bisa melepaskan diri dari kehidupan seorang wali kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat duduk menikmati hijaunya taman, Risma didatangai lima orang remaja yang masih duduk di bangku SMU.
Sempat malu-malu awalnya ketika akan mendekati Risma. Melihat gelagat itu, Risma spontan memanggilnya. "Sini sini, mau kemana?" tanya Risma.
Mendapat sambutan hangat, kelima remaja itu segera bergegas menghampiri calon wali kota Surabaya nomor urut 2 itu. Mereka lantas salaman dan mencium tangan Risma secara bergiliran.
"Selamat sore Bu Wali, kami mau ke perpustakaan," kata salah satu remaja.
"Aku wis bukan wali kota rek, ya wis bagus kalau mau memafaatkan perpustakaan yang ada di taman ini," jawab Risma.
Di Taman Ekspresi yang pernah diresmikan Risma ini memang dilengkapi fasilitas perpustakaan untuk publik. Jadi jika berkunjung ke taman bisa juga mampir untuk baca-baca.
 Foto: Budi Sugiharto/detikcom |
Sebelum kedatangan 5 remaja ini, Risma juga didatangi seorang petugas kebersihan dan perawat taman. Sang bapak langsung menghampiri dan menyalami Risma.
"Bu Wali, apa kabarnya, semoga sehat bu," kata sang penjaga taman.
"Alhamdulillah Pak, aku saiki wes warga biasa bukan bu wali. Tolong saya titip tamanne dijaga ya Pak," jawab Risma dengan tersenyum.
Seorang pengunjung yang mengajak foto selfie juga menyapanya dengan Bu Wali. "Bu Wali saya minta foto bareng, boleh," katanya.
 Foto: Budi Sugiharto/detikcom |
Foto selfie dengan sejumlah pengunjung taman pun berlangsung secara bergiliran.
"Aku iki rekreasi lho, bukan kampanye. Mosok aku nggak boleh leren (istirahat) rek," kata Risma kepada sejumlah wartawan.
(gik/fdn)
