"Untuk diorama kita belum pernah melakukan perubahan alur cerita sejak dibangun karena kalau mengubah harus melalui berbagai kajian. Kalau ingin menampilkan era sekarang bisa dibuat pameran temporer," ujar Kepala UPT Monas Rini Hariyani saat dihubungi detikcom, Sabtu (26/9/2015).
Rini mengungkapkan tidak mudah menambah sejarah masa kini dalam diorama. Sebab pihaknya harus ada kajian tertentu dengan para sejarawan, bukan karena keterbatasan biaya untuk menambah koleksi sejarah dalam bentuk diorama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI mengimbau agar sejarah yang ditampilkan dalam diorama bisa disesuaikan dengan masa kini. Hal ini dirasa perlu agar para siswa-siswi sekolah yang datang bisa memperoleh kisah yang lengkap.
Perlu disesuaikan dengan perkembangan sejarah masa kini," kata Kadisdik Arie Budiman saat dihubungi terpisah hari ini.
Arie menjelaskan, kalau memungkinkan, diorama yang ada juga dikaji kembali. Tentunya dengan kesepakatan dengan para sejarawan.
"Ya kalau memungkinkan perlu ditetapkan kembali rangkaian diorama tersebut. Diaroma yang sekarang bisa saja didesain ulang dalam beberapa diorama dan sisanya bisa diisi dengan perkembangan masa reformasi sampai batas waktu yang ditetapkan atau disepakati oleh para ahli sejarah Indonesia," pungkasnya. (aws/ndr)