"Secara kronologis tragedi Mina mungkin terjadi akibat penumpukan yang seolah tidak diatur dan tidak bisa dihindari dalam menjalankan setiap prosesi ibadah haji," ucap Fahri Hamzah yang juga ketua Tim Pengawas Haji, dalam keterangannya, Kamis (24/9/2015).
Fahri mengatakan, prosesi wukuf di Arafah disepakati sebagai titik di mana seluruh jamaah haji dari seluruh negara dan mazhab berada di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah atau Rabu (23/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka berbondong-bondonglah mereka yang ingin segera menuntaskan rukun dan wajib haji ke Mina untuk melontarkan jumroh pada saat yang sama. Inilah yg terjadi pada jalur musibah itu," terang politisi PKS itu.
Menurut Fahri, dapat dipastikan bahwa yang jadi korban adalah mereka yang memutuskan untuk berangkat melontarkan sehabis subuh karena kejadiannya sekitar pukul 9. Padahal di masjid haram jam yang sama ada sholat Idul Adha.
"Memang pemerintah Saudi sudah membangun banyak jalur setelah kejadian Mina yang menelan korban hampir 1.500 orang tahun 1990. Tetapi, rasanya pergerakan jamaah masih sangat tidak terkendali dan juga tidak terfasilitasi," lanjut Fahri.
Setelah tragedi jatuhnya crane dan tragedi Mina yang berulang, maka kata Fahri, selayaknya Indonesia mengambil inisiatif untuk mendesak pemerintah Saudi agar membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama.
Memang korban di pihak Indonesia dikabarkan hampir tidak ada karena tragedi ini bukan di jalur jamaah Indonesia. Tetapi, sebagai negara dengan jumlah jamaah terbesar kita patut menjadi pelopor perbincangan ini.
"Saya patut mengapresiasi bahwa amirul haj dan menteri agama kita yang cukup berani menyentil pemerintah Saudi dalam sambutan menjelang wukuf kemarin maka tentu ini harus diteruskan," paparnya.
Menteri agama kemarin menyatakan bahwa Saudi harusnya bisa membangun fasilitas yang lebih baik bagi jemaah karena Saudi punya segala kemampuan untuk itu. Hal ini agar tragedi yang berulang ini tidakย oleh dianggap sebagai bagian dari haji. Padahal ini adalah musibah yang harus dihindari.
Terkait tragedi Tim Pengawas Haji dan amirul haj terus berkordinasi dengan rumah sakit setempat untuk mengidentifikasi korban dari pihak Indonesia. "Kami berharap Masyarakat tetap tenang, sebab tragedi ini memang tidak terjadi di jalur Indonesia," ucapnya.
"Semoga tidak ada korban dari pihak Indonesia di luar 1 nama yang disebutkan oleh pihak kementerian luar negeri kita siang ini," imbuh Fahri. (miq/tor)











































