Pesan Buyung dalam Surat Terakhir untuk Perjuangan LBH

Pesan Buyung dalam Surat Terakhir untuk Perjuangan LBH

Mulya Nur Bilkis - detikNews
Rabu, 23 Sep 2015 20:57 WIB
Foto: Ayunda Savitri
Jakarta - Sebelum tutup usia, pengacara Adnan Buyung Nasution menulis pesan dalam secarik kertas untuk para sahabatnya di Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta. Buyung meminta agar LBH tetap konsisten membela rakyat miskin dan tertindas.

Buyung menulis surat itu saat masuk rumah sakit pada Sabtu lalu. Waktu itu kondisinya cukup baik namun sudah harus dipasangi alat bantu pernapasan. Karena alat itu, Buyung jadi tak bisa berbicara.

Namun, Buyung seperti tak mati akal. Jika ingin berkomunikasi dengan rekan atau keluarga, ia menuliskan pesannya di secarik kertas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minggu siang, Buyung dijenguk sejumlah teman-temannya dari LBH. Ada Todung Mulya Lubis, Ketua YLBHI Alvon Kurnia, Muhammad Assegaf dan beberapa pengacara lainnya. Menurut Alvon, Buyung terus mengajak mereka membahas persoalan politik yang justru mereka hindari.

"Kita tahu beliau akan ngomong soal politik. Kita sudah menghindar tapi tetap saja beliau membahas. Padahal kan sudah ditutup pakai alat mulutnya. Jadi beliau menulis macam-macam termasuk pesan untuk YLBHI," ucap Alvon di rumah duka, Jalan Poncol Lestari No 7, Jakarta Selatan, Rabu (23/9/2015).

Buyung menulis pesan 'Jagalah LBH/YLBHI, teruskan pemikiran dan perjuangan untuk masyarakat miskin dan tertindas' di sebuah kertas dengan tinta berwarna merah. Bentuk tulisan yang tak rapi memperlihatkan usaha Buyung untuk menulis pesan itu di tengah sakit yang dideritanya. Matanya berkaca-kaca menuliskan pesan tersebut.

Alvon sadar pesan itu diberikan untuknya dan kawan-kawan pengacara pentolan LBH lainnya. Apalagi itu merupakan kantor Buyung yang menjadi pendiri yayasan tersebut.

"Kalau orang menganggap dengan reformasi, kemiskinan semakin sedikit dan Indonesia menjadi development country. Faktanya orang miskin masih banyak. Belum lagi yang tertindas," ucapnya.

Untul YLBHI, Buyung merasa ada ruh dari yayasan itu yang kini hilang. Menurut Alvon, pengacara LBH saat ini hanya sibuk membela rakyat melalui persidangan dan kurang melakukan penguatan rakyat untuk perubahan struktur. Hal inilah yang diminta Buyung untuk dikembalikan.

Soal tulisan itu, anak ketiga Adnan Buyung, Rasyid Alam Perkasa Nasution mengatakan surat terakhir itu diberikan pada Todung Mulya Lubis. Todung yang berada seharian di rumah Buyung menilai kegigihan Buyung dalam menulis pesan itu menandakan kesungguhannya dalam menyampaikan pesan tersebut.

"Beliau juga kondisinya penuh alat medis tapi beliau masih punya semangat ingin menyampaikan sesuatu dan saya mendapatkan pesan dari tangan beliau. Tulisan itu amanat dari beliau bagi semuanya," ucap Todung. (mnb/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads