Kepala BNP2TKI Janji Bantu Pendidikan Anak-anak TKI di Malaysia

Laporan dari Malaysia

Kepala BNP2TKI Janji Bantu Pendidikan Anak-anak TKI di Malaysia

Septiana Ledysia - detikNews
Rabu, 23 Sep 2015 14:21 WIB
Foto: Septiana Ledysia
Lahat Datu - Ada 15 ribu anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bersekolah di wilayah Sabah, Malaysia. Para anak TKI itu bersekolah di Yayasan Peduli Insani Indonesia yang memiliki 15 sekolah di kawasan Malaysia Timur.

Yayasan yang dibentuk oleh Ketua Umum Firdaus Gigo Atawuwur menuturkan 15 sekolah yang berdiri di Malaysia Timur terdiri dari Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA. Dan untuk dikawasan FGV sendiri ada 11 sekolah.

"Saya merintis sekolah-sekolah sejak tahun 2006. Dan semua kegiatan sama sekali tidak dibantu pihak pemerintah Indonesia," ujar Firdaus di Felda Sahabat Ventures, Lahat Datu, Malaysia, Rabu (23/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firdaus mengatakan, yayasannya hanya dibantu oleh perusahaan sawit Malaysia Felda Global Ventures (FGV) dalam hal sarana dan prasarana. Perusahaan juga membayar para guru yang mengajar sebulan 900 ringgit.

"GM FGV bapak Roserun menyiapkan sarana dan prasarana dan gaji juga dibantu oleh FGV Di Felda bayar 900 ringgit. Untuk jumlah sekolah di Felda ada 11 sekolah," terang Firdaus.

Karena itu, lanjut Firdaus, pihaknya sangat meminta bantuan pemerintah Indonesia terkait dana BOS dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). "Kita selama ini tidak sama sekali mendapat bantuan dari Pemerintah Indonesia, untuk itu kita meminta BNP2TKI untuk membantu," terangnya.

Menanggapi permintaan Firdaus, Ketua BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan akan membantu anak-anak TKI yan bersekolah di Malaysia. Menurutnya, Presiden Jokowi tidak membedakan anak-anak mana saja yang mendapatkan KIP.

"Kita siap. Prinsipnya hak masalah pendidikan tidak bedakan anak TKI apa bukan," tegas Nusron.

Nusron juga mengatakan, akan memperjuangkan dana BOS untuk sekolah. Selain itu pihaknya juga akan memperjuangkan buku-buku dan seragam buat para anak-anak TKI.

"Insya Allah saya pulang ke Jakarta supaya tahun depan semua CLC di Sabang, Sarawak dan Pulau Kalimantan dapat BOS. Semua siswanya sama diperlakukan sama seperti di Indonesia. Tolong semua didata siswa masuk paket KIP untuk anak-anak TKI di sini atau Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan orang susah jadi perhatian negara," tutup Nusron. (spt/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads