Hubungan Ahok dan Gerindra kian merenggang semenjak Ahok resmi mengajukan pengunduran diri sebagai anggota Gerindra per 10 September 2014.
Keharmonisan Ahok dengan Gerindra kini makin terkoyak. Nama Ahok tidak disebut-sebut lagi sebagai kandidat cagub DKI Jakarta dari Partai Gerindra. Meski belum resmi menentukan calonnya, Gerindra memastikan lebih memilih mengusung kader-kader terbaik yang ada di DPD maupun DPP.
Ada Sandiaga Uno, Biem Benjamin, Ahmad Riza Patria, M Taufik dan Sanusi. Ada juga calon dari eksternal partai seperti Adhyaksa Dault dan Ridwan Kamil dari kader PKS. Gerindra pun mengajukan syarat-syarat untuk jagonya antara lain bersih, berani, santun dan pastinya bukan 'kutu loncat'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kisah Ahok dan Gerindra:
1. Nggak Usulkan Ahok
Foto: Foto: Rachman Haryanto
|
Politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan partainya belum membahas soal siapa yang akan dicalonkan. Namun hampir dipastikan tak akan mengusung Ahok kembali di Pilgub DKI tahun 2017.
"Gerindra nggak akan usulkan Ahok. Nggak susah (cari kandidat). Siapa bilang Ahok pasti menang?" ucap wakil Ketua Komisi II itu kepada detikcom, Selasa (22/9/2015).
Menurut Riza yang juga bekas penantang Ahok di Pilgub 2012, belajar dari pengalaman Pilgub dulu, tidak ada yang menduga pasangan Jokowi-Ahok akan memenangkan Pilgub. Lantaran saat itu dominasi incumbent Fauzi Bowo terlihat sangat kuat di Jakarta.
"Dulu Jokowi-Ahok awal-awal nggak kepikiran akan menang, Foke dulu kuat. Sekarang Ahok dianggap kuat, siapa bilang?" lanjut mantan cawagub DKI itu.
Riza mengatakan, Gerindra punya mekanisme sendiri untuk menentukan calon gubernur yang akan bersaing untuk tahun 2017. Mulai dari penjaringan sampai pengajuan untuk didaftarkan ke KPU DKI.
"Kadang nggak cukup pencitraan, masyarakat sudah cerdas," ucap politikus asal Jabar itu.
2. Ahok Sulit Galang KTP
Foto: Ayunda/detikcom
|
"Dia kan punya pengalaman, Ahok dulu calon independen. Nggak dapat kumpulin KTP dicalonkan Gerindra. Dia harusnya terima kasih ke Gerindra karena pengalaman kumpulkan KTP nggak gampang. Dulu setahun dia cuma 100 ribu KTP," cerita Riza Patria kepada detikcom, Selasa (22/9/2015).
Riza saat Pilgub DKI tahun 2012 menjadi calon wakil gubernur bersama Hendardji Soepandi lewat jalur independen. Saat itu dia mengumpulkan 600 ribu KTP dalam setahun lebih, namun gagal di Pilgub melawan Jokowi-Ahok.
Sebelum berpasangan dengan Jokowi, Ahok diketahui pernah bergerilya mengumpulkan KTP untuk maju sebagai cagub DKI secara independen.
"Nggak gampang itu, dan orang yang sudah kumpulin KTP, pada hari H belum tentu memilih. Bisa sakit, tidak hadir, ini itu. Banyak masalahnya,"
ucap pimpinan komisi II DPR itu.
3. Jago Gerindra Pasti Menang
Foto: Foto: Rachman Haryanto
|
"Gerindra terkait Pilkada 2017 termasuk DKI belum pernah bahas. Pada waktunya akan segera dilakukan penjaringan, seleksi dan penentuan calon siapa yang akan diusung," ucap Riza Patria kepada detikcom, Selasa (22/9/2015).
Riza mengatakan Ahok yang sudah menggalang dukungan KTP jauh-jauh hari, belum tentu bisa menang. Dia mengatakan, masih banyak tokoh yang bisa dicalonkan untuk Pilgub DKI dan punya kompetensi memimpin DKI.
"Nanti yang diusung Gerindra pasti menang. Kader-kader Gerindra ada di DPD, DPP. Ada juga nama Sandiaga Uno, Adhyaksa Dault, Biem Benjamin, bisa saya, dari DKI ada Taufik, Sanusi," papar mantan cawagub DKI tahun 2012 itu.
Β
"Kita ingin cari calon terbaik dari partai. Tentu partai memberi kesempatan semua kader yang akan maju kami persilakan," imbuh wakil ketua komisi II itu.
Riza sendiri turut hadir dalam deklarasi pencalonan Adhyaksa Dault pada Minggu (20/9) lalu, bersamaΒ elite parpol lain. Apakah itu tanda dukungan untuk Adhyaksa?
"Saya diundang. Semua kalau kita undang hormati yang mengundang. Kalau Gerindra belum putuskan, bisa Adhyaksa, Sandiaga sama nama-nama tadi," jawab Riza.
"Silakan kader-kader partai mencalonkan atau membantu pencalonan kader terbaik. Tapi ketika partai putuskan nama, maka seluruh kader patuh, tunduk dan perjuangkan calon yang diputuskan partai," imbuhnya.
Halaman 2 dari 4