Setelah mempertimbangkan hasil dari pandangan umum seluruh pengurus wilayah Fatayat NU, yang sekitar 99,9 persen memilih Anggia Ermarini. Pimpinan sidang pun memutuskan secara aklamasi Anggia sebagai Ketua Umum PP Fatayat NU masa khidmat 2015-2020.
Dari pantauan detikcom, Senin (21/9/2015) malam, sebelum pimpinan sidang Wartiah, memutuskan Anggia sebagai Ketum PP Fatayat NU secara aklamasi, ada perwakilan dari PW Fatayat NU menyampaikan interupsi ke pimpinan sidang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pimpinan sidang, Wartiah dari Fatayat NU NTB pun menyampaikan ke forum, apakah pemilihan ketua umum dilakukan secara aklamasi.
"Apakah sepakat semua, kita aklamasi memilih Mbak Anggi sebagai Ketua Umum PP Fatayat NU masa khidmat 2015," ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan dan koor oleh peserta kongres. "Anggi Anggi".
"Dengan melihat pandangan umum seluruh pengurus wilayah se Indonesia yang memberikan dukungan penuh ke mbak Anggi, maka kami sebagai pimpinan sidang memutuskan sahabat Anggia Ermarini sebagai Ketua Umum PP Fatayat NU masa khidmat 2015-2020," tegasnya yang langsung mengetuk palu pimpinan sidang.
"Forum ini menjadi contoh terbaik di Nahdlatul Ulama, yang dimulai dari anak-anaknya," tandasnya.
Sementara itu, Anggia Ermarini terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum menggantikan Ida Fauziyah, dan menyampaikan visi misinya membawa Fatayat NU 2015-2020.
"Saya nggak bisa sendiri untuk membangun Fatayat NU. Saya perlu tim kerja yang solid berkualitas dedikasi dan komitmen mengembangkan fatayat," kata Anggi.
Mantan Sekretaris PP Fatayat NU 2010-2015 ini menambahkan, dirinya akan merangkul semua potensi di Fatayat NU, dan mendukung serta melaksanakan program-program prioritas seperti pengembangan organisasi, kesehatan, ekonomi selama 5 tahun akan datang.
"Fatayat NU telah mencoba membangun grand design fatayat selama 25 tahun akan datang," ujarnya.
"Kongres tahun ini sudah menentukan rancangan 5 tahun. Mungkin kita akan mengembangkan bagaimana Fatayat NU 20 sampai 25 tahun akan datang. Sehingga kita punya target Fatayat NU ini mau dibawa kemana," jelasnya.
Terkait Pilkada serentak, Anggi menegaskan, siapapun dan dari manapun calon kepala daerah dari perempuan, itu menjadi prioritas Fatayat NU.
"Yang jelas Fatayat NU tidak berpolitik, tapi mempunyai hak berpolitik. Kalau ada calon dari Fatayat akan kita dorong, tapi Fatayat tidak masuk ke area berpolitik," tandasnya. (roi/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini