Kampusnya Dinonaktifkan Kemenristek Dikti, Ini Jawaban Yayasan Aldiana

Kampusnya Dinonaktifkan Kemenristek Dikti, Ini Jawaban Yayasan Aldiana

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 21 Sep 2015 18:39 WIB
Foto: Yulida
Jakarta - Tiga perguruan tinggi di bawah Yayasan Aldiana Nusantara dinonaktifkan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Alasannya ketiga perguruan tinggi tersebut yakni Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Suluh Bangsa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) diduga melakukan praktik jual beli ijazah.

Meski dinonaktifkan namun hari ini aktifitas perkuliahan di tiga kampus tersebut berjalan normal seperti biasa. Pemilik Yayasan Aldiana Ali Mudin Almutala mengatakan bahwa sebuah perguruan tinggi bisa dinonaktifkan karena beberapa hal. Seperti kekurangan gedung atau kurang dosen.

Saat Kemenristek Dikti menonaktifkan tiga perguruan tinggi di bawah Yayasan Aldiana, kata Ali, adalah karena kekurangan dosen. Menurut dia, saat ini masalah kekurangan dosen tersebut sudah teratasi. "Iya dosen kami ada 5 kurang 1. Nah satu lagi kami sudah dapat," kata Ali kepada detikcom di kompleks Yayasan Aldiana Nusantara, Jl Legoso Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (21/9/2015). Β 

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya dalam dua sampai tiga hari ini pihak yayasan akan melaporkan kelengkapan dosen tersebut ke Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis).

"Sudah, sudah dapat (dosennya). Tinggal kami serahkan ke kopertis biar diperiksa lagi dosen ini bener gak kosong gak di mana-mana? Kalau ada isinya di tempat lain tidak bisa diterima," kata Ali.

Sementara Menristek Dikti M Nasir memberi waktu Yayasan Aldiana Nusantara melakukan perbaikan di kampus-kampus yang dinaunginya. Antara lain mereka harus menambahΒ  dosen agar proporsional dengan jumlah mahasiswa, memperbaiki sistem pembelajaran, dan menghentikan praktik jual beli ijazah.

"Saya beri tenggat hingga Desember, kalau belum baik, ya kita perpanjang penonaktifannya," ujar Nasir.

(erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads