Disebut Buka Kampus Abal-abal, Pemilik Yayasan Aldiana: Ada Sertifikasi BAN

Penggerebekan Wisuda

Disebut Buka Kampus Abal-abal, Pemilik Yayasan Aldiana: Ada Sertifikasi BAN

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 21 Sep 2015 13:00 WIB
Foto: Yulida
Jakarta - Pemilik Yayasan Aldiana Nusantara Ali Mudin Al Mutala membantah pihaknya menggelar perkuliahan abal-abal di tiga kampus yakni; Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Suluh Bangsa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT).

Menurut Ali tiga perguruan tinggi di bawah Yayasan Aldiana Nusantara itu sudah mendapatkan sertifikasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Misalnya, kata dia, SKIP Suluh Bangsa tercatat memiliki akreditasi C.

"Ini kan sudah ada sertifikasi BAN PT, untuk kampus Suluh Bangsa akreditasinya C ya walaupun C yang penting sudah terakreditasi toh bukannya tidak punya izin," kata Ali saat ditemui detikcom di kompleks Yayasan Aldiana jalan Legoso Raya No. 30 RT 007 RW 08 Cirendeu, Ciputat, Tangerang Banten Senin (21/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia mahasiswa yang kuliah di kampus milik Yayasan Aldiana direkrut dari Aceh sampai Papua. Mereka diseleksi dari tiga jalur yakni; umum, organisasi dan pemerintah daerah.

Mahasiswa yang utusan pemerintah daerah diseleksi di kampus Yayasan Aldiana. Salah satu materi seleksi adalah kemampuan berbahasa Inggris. "Mereka (utusan Pemda) mendapat beasiswa full dari Pemda," kata Ali.



Proses pembelajaran juga berlangsung seperti di kampus-kampus pada umumnya. Mahasiswa menjalani kuliah dari tahun pertama hingga keempat. Di tahun keempat selain kuliah, mahasiswa juga menjalani bimbingan skripsi dan magang selama 12 bulan di daerah asal.
Β 
"Selasai magang di daerahnya masing-masing mereka balik lagi ke sini untuk diwisuda. Ini yang dikatakan orang tidak pernah kuliah, padahal mereka magang 12 bulan di daerah masing-masing," kata Ali.

Andi Firman, salah satu alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah yang ditemui detikcom mengaku menjalani kuliah seperti mahasiswa pada umumnya. Sebagai syarat kelulusan dia pun membuat skripsi. "Saya selesai skripsinya, kalau mau lihat saya ada," kata Andi.

Pada Sabtu kemarin, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menggerebek sebuah acara wisuda yang diikuti oleh lebih dari 1.000 orang. Acara wisuda digelar oleh tiga perguruan tinggi yakni; Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Suluh Bangsa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Ketiganya berada di bawah satu yayasan yaitu Yayasan Aldiana Nusantara.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengatakan acara wisuda digerebek karena kampus-kampus itu sudah nonaktif. Wisuda yang digelar dianggap tidak sah (abal-abal) dan ijazah yang diterbitkan dinyatakan palsu.

(erd/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads