"Memang benar (ada kejadian). Saat ini masih kami lidik dan sidik," kata Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Aszhari Kurniawan saat dikonfirmasi detikcom, Senin (21/9/2015).
Aszhari mengatakan, pihaknya masih akan mendalami kasus tersebut. "Masih dalam pemeriksaan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi ini diketahui oleh penumpang lain yang melihat gerak-gerik mencurigakan para pelaku. Mereka membongkat tas penumpang yang disimpan di kabin pesawat.
Seorang saksi mata melihat aksi para pelaku. Ia dan temannya melihat bagaimana komplotan itu merogoh-rogoh tas penumpang lain, yang mana kabinnya tidak berada di dekat kursi pelaku.
"Pesawatku dari Doha jam 02.00 dini hari waktu setempat. Di tengah perjalanan, kira-kira 2 jam setelahnya, aku lihat ada satu orang lari naro tas penumpang lain di bagasi kabin. Itu jelas bukan tas-nya, wong dia enggak duduk di situ," ungkap saksi yang tak mau disebutkan namanya dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (21/9/2015).
Pelaku rupanya tidak hanya melakukan di satu titik, tetapi di beberapa kabin pesawat lainnya. Seorang korbannya kehilangan uang 200 Euro. Ken kemudian melaporkan peristiwa itu ke pramugara, dan ternyata pramugara tersebut juga sudah mencurigai gerak-gerik para pelaku.
Setibanya pesawat mendarat di Bandara Sooekarno-Hatta, pramugara tidak memperbolehkan penumpang keluar, pelaku digeledah. Dan ditemukan uang korban pada pelaku. Para pelaku kemudian diserahkan ke pihak keamanan bandara dan diteruskan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Aksi pencopetan di dalam pesawat ini memang sering terjadi. Pihak Polres Bandara Soekarno-Hatta sendiri sudah sering menangkap para pelaku.
Para pelaku biasanya melakukannya pada malam hari, ketika lampu pesawat dimatikan dan para penumpang tertidur lelap. (mei/hri)