"Mereka ikut kuliah, tapi prosesnya tidak benar. Harusnya kuliah sekitar 4 tahun, tapi mereka hanya 12-18 bulan," kata Menristek Dikti M Nasir saat berbincang dengan detikcom, Minggu (20/9/2015) malam.
Nasir menuturkan bahwa keterangan panitia tentang jumlah peserta wisuda sempat tidak konsisten. Awalnya mereka menyebut 600 orang mengikuti prosesi wisuda sarjana, namun lalu berubah jadi 800 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga kampus nonaktif yang disebut Nasir menyelenggarakan wisuda adalah Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telematika, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Suluh Bangsa, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT). Ketiganya berada di bawah satu yayasan yaitu Yayasan Aldiana Nusantara.
Kementerian Ristek dan Dikti lalu menggerebek prosesi wisuda yang berlangsung di Univesitas Terbuka Convention Hall pada Sabtu (19/8). Yayasan Aldiana Nusantara lalu menandatangani berita acara pemeriksaan.
Ada 3 poin dalam berita acara pemeriksaan. Poin pertama adalah ijazah tidak diberikan ke lebih dari 1.000 peserta wisuda, yang kedua yaitu seluruh biaya wisudawan dikembalikan. Poin ketiga adalah tidak akan mengulangi pelanggaran yang dilakukan.
"Itu kan berarti yayasan tersebut mengakui hal tersebut," ujar Nasir.
detikcom telah mencoba menghubungi Yayasan Aldiana Nusantara untuk konfirmasi. Namun, belum ada jawaban dari yayasan tersebut. (imk/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini